Kampus ITS, ITS News — Asa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk terus melahirkan garda terdepan pembangunan Indonesia semakin kokoh. Menjadi salah satu pemangku utama kemajuan bangsa, ITS melantik 157 lulusan insinyur baru melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Angkatan 11 di Hotel Novotel Samator Surabaya, Sabtu (14/10).
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja sama, dan Kealumnian ITS, Bambang Pramujati ST MScEng PhD mengatakan bahwa insinyur memegang peranan penting dalam tantangan pengembangan pembangunan dan kemajuan teknologi Indonesia. Namun, tantangan tersebut tidak diikuti dengan jumlah insinyur profesional yang hingga saat ini masih sangat kurang.
Guna menjawab isu ini, ITS bersama Persatuan Insinyur Indonesia (PII) terus menggencarkan kerja sama guna terus memperkuat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang insinyur. Upaya ini tergambar melalui pelantikan 157 orang wisudawan dari Sekolah Interdisiplin Manajemen Teknologi (SIMT) ITS. “Dengan mayoritas capaian sebagai praktisi dari berbagai industri,” tambah Bambang.
Adapun sebanyak 50 orang berasal dari PT Kilang Pertamina Internasional, 7 orang dari PT Inalum Utama, 33 orang dari PT PJB, 15 orang dosen, serta 52 orang dari praktisi industri mandiri. Bambang menyebutkan jumlah wisudawan ini meningkat 31 persen dari periode sebelumnya. “Angka ini membuktikan, ITS terus berupaya progresif dalam mewujudkan kenaikan jumlah insinyur Indonesia,” ungkap dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini.
Selaras dengan hal tersebut, Ketua PII Wilayah Jawa Timur, Dr Ir Gentur Prihantono SP SH MT MH IPU turut mengapresiasi peningkatan yang terus dilakukan ITS. Tak hanya itu, Gentur turut membagikan, ITS masih menjadi perguruan tinggi dengan jumlah insinyur terbanyak khususnya di wilayah Jawa Timur. “Jumlah insinyur terus melambung tinggi mencapai 944 orang lulusan insinyur,” jelasnya.
Dalam tuturannya, Gentur menyatakan bahwa hal ini menjadi titik balik yang penting sebagai kelanjutan realisasi keberlanjutan masa depan bangsa. Keinsinyuran akan menjadi pondasi bagi kestabilan industri yang mampu bersaing, berdaya guna, serta memaksimalkan potensi negeri. Di lain sisi, insinyur profesional turut menjadi garda keselarasan, keselamatan, serta produktivitas industri di berbagai sektor.
Terakhir, PII terus berharap keberhasilan ITS ini dapat menjadi penggerak asa perguruan tinggi lainnya untuk terus melanjutkan misi peningkatan jumlah insinyur Indonesia. Bagi Gentur, bangsa ini tidak akan lepas dari tangan dingin para garda terdepan profesional ini. “Mari bersama-sama kita lanjutkan upaya ini karena insinyur adalah unjuk tombak peradaban bangsa,” pungkas Gentur. (*)
Reporter: Shafa Annisa Ramadhani
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi