Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tekun untuk terus perluas kerja sama dengan berbagai lini. Kali ini, dengan menjamu kunjungan dari Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, ITS menawarkan beberapa peluang kerja sama dalam berbagai bidang, Senin (16/10).
Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone melakukan kunjungan pertama ke Galeri Riset dan Inovasi Teknologi (GRIT) ITS untuk membahas kolaborasi bersama dengan ITS. Adapun bidang-bidang yang menjadi peluang kolaborasi antara lain bidang maritim, robotik, pendidikan, dan budaya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris ITS, Dr Umi Laili Yuhana SKom MSc menjelaskan bahwa kunjungan ini menjadi angin segar untuk kedua belah pihak. Hal itu karena dapat memperkuat jaringan kinerja ITS dan Prancis di kancah internasional. “ITS akan menyambut hangat inovasi dan kolaborasi dengan perguruan tinggi yang ada di Prancis terutama dalam hal riset,” tambahnya.
Wanita yang akrab disapa Yuhana ini melanjutkan, pertemuan ini menjadi langkah lanjutan atas hubungan baik yang telah terjalin sebelumnya. Menilik ke belakang, beberapa momentum kerja sama yang pernah terjadi di antaranya seperti pertukaran pelajar dan pendidik antara ITS dan Prancis. “Hal ini untuk memperkaya pengalaman dan pertukaran budaya antara mahasiswa,” ujarnya.
Sebagai Senior Staff for International Partnership and Consortium ITS, Nastiti Primadyastuti MPd mengungkapkan dukungan ITS dalam program kerja sama ini. Hal itu dibuktikan dari adanya 50 mahasiswa sedang melakukan pertukaran pelajar dan lima mahasiswa melakukan magang laboratorium di ITS. “Dubes Fabien Penone turut mengapresiasi jumlah mahasiswa Prancis yang tengah mengembangkan ilmunya di sini,” ungkapnya.
Selain itu, bentuk dukungan ITS untuk mahasiswa internasional yaitu dengan adanya program belajar di bidang budaya. Program yang digagas oleh ITS Global Engagement ini bernama Cultural Camp. “Ini menjadi salah satu wadah yang mengenalkan budaya dan kultur tradisional di Indonesia dengan terjun langsung di kehidupan masyarakat daerah,” tuturnya.
Nastiti berharap, ke depannya hubungan ITS dengan Prancis dapat terus berlanjut terutama dalam bidang pendidikan. Menurutnya, adanya pertemuan ini menjadi pintu bagi mahasiswa ITS untuk melakukan studi ekskursi ke Prancis. “Semoga semakin banyak mahasiswa yang dapat memperkaya dirinya dengan pengalaman akan sistem pendidikan dan budaya yang ada di sana,” tutupnya. (*)
Reporter: Ricardo Hokky Wibisono
Redaktur: Rayinda Santriana U S
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi