Kampus ITS, Opini — Seiring meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan mental, berbagai istilah juga mulai dikenal, salah satunya self reward. Istilah ini sendiri dapat diartikan sebagai apresiasi diri atau memanjakan diri sendiri. Akan tetapi, meskipun niatnya baik, hal ini bisa menjadi sumber masalah dan berdampak buruk bagi diri sendiri.
Self reward merupakan penghargaan atau apresiasi yang diberikan kepada diri sendiri. Umumnya, kegiatan ini dilakukan sebagai hadiah dari selesainya suatu pekerjaan yang berat. Namun, terkadang juga dilakukan untuk mengistirahatkan diri dalam proses mengerjakan pekerjaan yang menguras banyak tenaga dan pikiran.
Kegiatan apresiasi diri ini dapat memberikan banyak sekali manfaat, salah satunya pelepas penat. Setelah berjuang melakukan suatu pekerjaan, apresiasi ini dapat menjadi obat untuk melepaskan penat dan stress, sehingga membuat pikiran menjadi lebih segar. Selain itu, kegiatan ini juga bermanfaat untuk menjaga motivasi diri dan membuat diri menjadi lebih positif.
Bentuk self reward yang umumnya dikenal dan dilakukan banyak orang adalah jalan-jalan atau membeli suatu hal yang diidam-idamkan, baik itu makanan maupun barang. Kecenderungan ini sedikit banyak dipengaruhi unggahan para influencer di media sosial yang memamerkan kebahagiaan mereka saat jalan-jalan dan berbelanja. Hal ini membangun perpektif bahwa cara yang paling ideal adalah dengan cara tersebut.
Sebetulnya, self reward dengan jalan-jalan atau membeli barang yang diinginkan tidak akan menjadi masalah selama mampu mengontrol diri dengan baik. Terkadang tanpa sadar aktivitas ini diikuti juga oleh ego untuk ingin lebih baik dari orang lain. Bahkan, boleh jadi pada akhirnya yang dilakukan justru pamer berkedok self reward.
Apabila terus dituruti, ego yang tidak terkendali akan membuat aktivitas self reward menjadi melenceng dari tujuan awalnya. Bukannya melegakan pikiran, justru menjadi beban pikiran. Selain itu, dengan mengikuti ego kegiatan apresiasi diri ini akan berubah menjadi kegiatan konsumtif yang berujung pemborosan.
Oleh karena itu, di samping mengapresiasi diri, kontrol diri juga diperlukan agar kegiatan ini tidak berlebihan. Selain itu, self reward juga tidak selalu dalam bentuk materi. Bisa dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri, teman-teman terdekat, atau keluaga. Pada dasarnya tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengapresiasi diri bukan pemborosan dengan tujuan kesenangan sesaat.(*)
Ditulis oleh:
Muhammad Fadhil Alfaruqi
Departemen Teknik Sistem dan Industri
Reporter ITS Online
Angkatan 2022
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi