Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan lahan produktif merupakan hambatan dalam melakukan pertanian di perkotaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas). KKN Abmas ini mengadakan pelatihan hidroponik di kawasan jalan Keputih Timur Pompa Air.
KKN Abmas ini memberikan pelatihan budi daya sayuran dengan metode hidroponik kepada para anggota organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat. Salah satu dosen tim KKN Abmas, Drs R Djarot Sugiarso KS MS menyampaikan bahwa pelatihan ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan antara lain penanaman bibit sayuran, pelatihan budi daya tanaman dengan hidroponik, perawatan tanaman, hingga penjualan hasil panen.
Djarot menjabarkan, hidroponik merupakan salah satu metode budi daya tanaman dengan media air yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Pemilihan budi daya hidroponik untuk KKN Abmas ini, memiliki keunggulan karena tidak memerlukan pasokan air yang banyak sekaligus sebagai solusi pertanian di lahan terbatas.
Budi daya hidroponik menggunakan mekanisme sirkulasi. Lebih lanjut, mekanisme ini mampu mengalirkan air di sepanjang pipa yang ditanami sayuran pada setiap jarak tertentu. “Contohnya, sayuran sawi yang ditanam pada metode hidroponik memiliki masa panen lebih cepat yaitu 28 hari,” tegas dosen Departemen Kimia tersebut.
Tidak hanya sawi, pelatihan ini juga membudidayakan tomat dan cabai pada media polybag yang dilengkapi sistem penyiraman otomatis. Sistem penyiraman otomatis menggunakan mekanisme pengairan irigasi tetes dengan durasi penyiraman setiap pukul 07.00, pukul 13.00, dan pukul 17.00. “Air yang digunakan adalah air larutan pupuk dengan konsentrasi 2500 ppm,” terang dosen alumnus Universitas Airlangga ini.
KKN Abmas yang digawangi oleh lima dosen dan sepuluh mahasiswa Departemen Kimia ini, juga memfasilitasi penjualan hasil panen kepada para anggota PKK sebagai pendapatan tambahan. Ia berharap, pelatihan ini bisa mengembangkan budi daya hidroponik menjadi lebih besar dan terstruktur. “Para ibu anggota PKK merasa senang bisa memanen hasil olahan sayur atau buah sendiri,” tutup Djarot dengan senyum. (*)
Reporter: ion19/Mifda Khoirotul Azma
Redaktur: Regy Zaid Zakaria
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui