Kampus ITS, ITS News — Tandur Race, sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam merayakan Dies Natalis ke-63 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memasuki babak akhir. Kemeriahan peringatan dengan tajuk Klinik Tanaman Herbal tersebut mencapai puncaknya dengan penyelenggaraan panen bersama oleh para peserta Tandur Race, Jumat (27/10).
Sejak dimulai pada awal September, para peserta telah melakukan pemilihan dan perawatan bibit tanaman herbal pilihannya. Saat ini, mereka telah mencapai tahap kritis, yaitu saat panen raya tiba. Dalam semangat kompetisi untuk memperoleh hasil tanaman terbaik dalam Tandur Race, peserta dengan penuh semangat mengevaluasi kerja sama mereka dalam merawat tanaman tersebut.
Lewat suasana yang penuh semangat dan didampingi oleh Wakil Rektor III ITS, Prof Ahmad Rusdiansyah MEng, peserta dengan antusias mengelilingi Kebun Urban Farming ITS serta memeriksa hasil kerja keras mereka dalam acara ini. Kegiatan ini juga turut mencerminkan semangat dan dedikasi dalam merayakan Dies Natalis ITS sambil mempromosikan pertanian perkotaan yang berkelanjutan.
Dalam acara tersebut, peserta tidak hanya berfokus pada hasil panen, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengevaluasi dan berdiskusi tentang tanaman herbal serta menyampaikan masalah yang mereka hadapi. Ketua Pelaksana Tandur Race, Iwan Adi Indrawan ST MArs, turut memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh peserta. “Tetap harus menciptakan platform yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan sektor pertanian,”, ujarnya.
Prof Ahmad Rusdiansyah MEng (keempat dari kiri) dan Iwan Adi Indrawan MArs (ujung kanan) bersama para pemenang kategori di kegiatan Tandur Race
Kegiatan berlanjut dengan pengumuman pemenang dalam berbagai kategori, seperti yang dijelaskan oleh Iwan. Uniknya, pemenang tidak dinilai berdasarkan peringkat, melainkan dalam kategori seperti best effort, best product, best innovative, best inspiring, best communicative, dan best farmer. Masing-masing pemenang diberikan sertifikat penghargaan serta hadiah uang tunai, menciptakan semangat persaingan yang sehat di antara peserta.
Dalam hal antusiasme para peserta, Iwan mengungkapkan hal yang sungguh luar biasa. Tidak hanya itu, hasrat dan keinginan peserta terhadap kegiatan ini terbilang sangat memuaskan. Namun, yang lebih menggembirakan adalah munculnya komunitas-komunitas pecinta berkebun sebagai hasil dari kegiatan Tandur Race. “Akhirnya, komunitas-komunitas pecinta berkebun di ITS telah muncul,” paparnya.
Setelah berakhirnya Tandur Race, Iwan mengungkapkan harapannya agar lomba ini menjadi agenda tahunan yang tetap dilaksanakan. Tak hanya itu, ia juga berharap agar peserta lomba dapat menginspirasi orang-orang di sekitarnya untuk merasakan kegembiraan dalam berkebun, menjadikan kota sebagai tempat yang tidak hanya menciptakan taman yang indah. “Namun, juga dapat berperan dalam produksi hasil bercocok tanam yang bermanfaat,” pungkasnya. (*)
Reporter: ion7/Muhammad Aulia Zikra
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Tak hanya berkomitmen untuk senantiasa menghadirkan inovasi mutakhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga
Kampus ITS, ITS News — Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan aplikasi Kinderfin, untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan atas inovasi anak bangsa, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman