Kampus ITS, ITS News — Kurangnya pemerataan akses pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) menjadi salah satu faktor penghambat pendidikan di Indonesia. Melihat hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melaksanakan safari (roadshow) program ITS Mengajar For Indonesia (IFI) pada Sabtu (28/10).
Dalam safari itu, Ketua Pelaksana IFI, Putri Sekartaji Nur Anggun, memaparkan bahwa kegiatan yang aktif sejak 2011 ini akan berlangsung pada Januari 2024 dengan menyasar daerah 3T di luar Surabaya. Putri menambahkan, daerah 3T dipilih sebagai lokasi kegiatan akibat kurangnya akses pendidikan dengan jumlah pendidik dan kualitas guru yang belum memadai.
Dengan mengusung tema Membangun Generasi Emas untuk Membangun Indonesia, IFI senantiasa mendorong mahasiswa ITS untuk berkontribusi dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Kita ingin memberikan bekal pembelajaran bagi anak-anak dan penyuluhan bagi masyarakat sekitar terkait suatu topik tertentu,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) IFI, Kiki Eka Dwintasari, turut menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka lebar peluang bagi mahasiswa yang ingin bergabung sebagai relawan pendidik. Kiki menjelaskan, relawan pendidik akan mendapatkan pelatihan sebelum terjun ke lapangan. “Mereka akan diberi pembekalan terkait cara mendidik dan berinteraksi dengan anak-anak,” tambahnya.
Turut menyadari hubungan multiperan dalam pendidikan anak, Kiki menjelaskan, program ini tidak hanya menargetkan anak-anak, tetapi juga peran orang tua. Pihaknya ikut menggandeng pendidik profesional dalam melakukan sosialisasi terkait kesehatan, kegiatan peduli lingkungan, dan pelatihan ekonomi kreatif. Bagi mahasiswa Departemen Fisika itu, IFI dapat menjadi wadah kerja sama bagi pendidik dan komunitas yang ingin bergabung.
Lebih dari sekadar mengajar, IFI juga mendukung taraf hidup peserta didik mereka dengan menerima bantuan donasi berupa dana pendidikan, alat tulis, mainan, dan sebagainya yang akan disalurkan ke daerah sasaran. “Kita melihat antusiasme anak-anak dan masyarakat menerima bantuan dari kita di tahun-tahun sebelumnya,” ujar perempuan asal Kota Mojokerto tersebut.
Sebagai kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada penanganan masalah pendidikan, Kiki berharap program IFI dapat senantiasa membuat kualitas dan akses pendidikan menjadi lebih baik dan merata. “Semoga program ini memberikan dampak berkelanjutan bagi anak-anak dan menjangkau daerah-daerah yang lebih luas,” tutupnya. (*)
Reporter: ion11/Muhammad Fadhil Alfaruqi
Redaktur: Yanwa Evia Java
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa menguatkan tekadnya untuk membentuk generasi muda yang prestatif
Kampus ITS, ITS News – Perayaan Natal merupakan momen istimewa bagi umat kristiani yang merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus.
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar pameran karya mahasiswa yang