ITS News

Kamis, 14 November 2024
01 November 2023, 08:11

Dr Surya Sumpeno ST MSc: Arungi Era Perkembangan lewat Kebermanfaatan

Oleh : itsfa | | Source : ITS Online
Gambar bakal calon rektor its nomor urut 20

Bakal Calon Rektor ITS periode 2024-2029 nomor urut 20, Dr Surya Sumpeno ST MSc

Kampus ITS, ITS News Rangkaian pengalaman yang bertumbuh menjadi rasa tanggung jawab kepada almamater memanggil Dr Surya Sumpeno ST MSc untuk mencalonkan diri sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2024-2029. Dosen Departemen Teknik Komputer, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ini ingin memajukan ITS dengan kebermanfaatan bagi masyarakat.   

Memiliki segudang pengalaman di bidang asesmen akreditasi perguruan tinggi, Surya memperdalam pemahaman akan pengelolaan prodi dan perguruan tinggi. Saat ini, namanya tercatat dalam jajaran asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Di samping itu, kiprah alumnus Departemen Teknik Elektro ITS ini dalam Tridharma Perguruan Tinggi tercermin melalui kekayaan intelektual berupa produk berbasis metaverse.

Selalu berpandangan positif, lelaki berkacamata ini merasa tidak memiliki pengalaman kurang menyenangkan selama di Kampus Pahlawan ITS. Namun, ia berpendapat bahwa perlunya dukungan ITS dalam manajemen para inventor dan inovator muda untuk hilirisasi karya inovasi. “Kata kunci dalam hal ini adalah dukungan keuangan, sumber daya manusia, dan peningkatan pendidikan,” sebut alumnus magister Tohoku University, Jepang ini.

Perihal kesenjangan antara dosen dan tenaga kependidikan (tendik), Surya memandang hal tersebut tidak akan terjadi apabila masing-masing bekerja secara profesional sesuai bidangnya. Ia mengusung prinsip meritokrasi, yaitu pemberian penghargaan bagi setiap orang atas pencapaian atau profesionalismenya. “Contohnya, tendik yang memiliki kemampuan manajerial bisa saja berpotensi menjadi direktur,” tuturnya.

Meninjau ITS lima tahun ke depan, lelaki yang pernah menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Inovasi di Direktorat Inovasi Kerja Sama dan Kealumnian (DIKST) ITS ini menekankan kondisi bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia. Menurutnya, kondisi di mana berlimpahnya sumber daya manusia produktif ini memerlukan sarana dalam menyalurkan upaya memajukan Indonesia.

Pandangannya tersebut mengantarkan pada program unggulan yang berdasar pada tiga hal, antara lain kebermanfaatan, profesionalisme, dan meritokrasi. Kebermanfaatan dapat ditempuh melalui profesionalisme dan meritokrasi yang memperhatikan relevansi produk karya maupun inovasi dengan kebutuhan masyarakat. ”Mahasiswa dan dosen saling terlibat dalam reka inovasi untuk mewujudkan produk nyata dan mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi bonus demografi,” tekannya.

Surya pun memaparkan indikator ketercapaian program yang digagasnya tersebut. Menitikberatkan kebermanfaatan, ia menyebutkan bahwa tolok ukur keberhasilan suatu produk inovasi adalah jumlah yang sukses diterapkan di masyarakat. Hal tersebut memerlukan proses yang tidak mudah. “ITS harus pantang menyerah dalam menghasilkan karya yang berpotensi untuk masyarakat,” tegasnya optimistis.

Keteguhan tersebut lahir dari makna namanya, yakni matahari impian. Surya ingin memberi kebermanfaatan yang tersalur pada tujuannya untuk memajukan riset dan inovasi ITS. Hal tersebut ia proyeksikan pada peran ITS sebagai media bagi sivitas akademika menyalurkan karya menjadi bentuk nyata yang bermanfaat untuk masyarakat. Cita-cita itu ia rangkum ke dalam jargon Bersama Saya Surya, Kebersamaan, Kebermanfaatan, dan Kebahagiaan. Bersama, Bermanfaat, dan Berbahagia.

Peraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini berujar bahwa kontribusinya tak akan terhenti apabila tidak terpilih menjadi rektor ITS. Surya dengan teguh akan melanjutkan kiprahnya sebagai dosen peneliti dan mendukung siapapun yang nanti terpilih menjadi rektor ITS periode 2024-2029 melalui karyanya. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Aghnia Tias Salsabila
Redaktur: Difa Khoirunisa

Berita Terkait