Kampus ITS, ITS News — Panggilan bakti pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi dasar Prof Dr Agung Purniawan ST MEng maju pada Pemilihan Bakal Calon Rektor (Bacarek) ITS periode 2024-2029. Dosen asal Departemen Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) ini bertekad membawa ITS melangkah lebih maju dan bermartabat.
Dalam pencalonan ini, Agung membawa visi untuk berkontribusi dalam perwujudan ITS sebagai universitas riset dan inovasi bereputasi internasional yang bermartabat. Dalam mewujudkan visinya, Agung memiliki sederet misi yang berkesinambungan untuk mencapai peningkatan capaian akademik, riset, dan pengabdian ITS di masyarakat.
Selama berkarir di dunia akademisi dan penelitian, Agung memiliki sederet prestasi gemilang di aspek Tri Dharma. Dari aspek pendidikan, Agung merupakan peraih beasiswa pada S2 dan S3 kategori riset di Malaysia dan Belanda. Pada 2016, ia juga menjadi penerima beasiswa Program Staff Mobility Erasmus Plus ke Anadolu University Turkey. Saat ini, Agung bahkan menjadi koordinator ITS pada Konsorsium ASEA UNINET yang berpusat di Austria.
Dalam bidang penelitian, lulusan S1 Teknik Mesin ITS ini berhasil meraih penghargaan paper terbaik di berbagai kesempatan, salah satunya pada Nano Smart Conference di Algarve, Portugal pada 2002. Sedangkan, pada pengabdian kepada masyarakat, Agung telah berkontribusi dalam mengembangkan teknologi pelapis virus berbasis nano tembaga bertajuk Co-Film. “Teknologi ini telah digunakan di beberapa fasilitas umum dan rumah sakit,” tutur Agung.
Selama 27 tahun mengabdi pada Ibu yang Luhur, Agung telah melewati berbagai pengalaman baik menyenangkan maupun kurang menyenangkan. Dalam menyikapi pengalaman ini, Agung mengaku menjadikan seluruhnya sebagai sarana untuk introspeksi diri dan ruang untuk berinovasi lebih. Kejadian tersebut pun, menurut Agung, merupakan pengingat untuk dapat mengoptimalkan potensi untuk berkreasi. “Serta menutup celah kekurangan yang dimiliki dan dialami juga,” ujarnya.
Terkait masalah kesenjangan antara dosen dan tenaga kependidikan (tendik), Kepala Subdirektorat Riset dan Publikasi Ilmiah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS ini memandang hal tersebut sebagai isu yang masih dapat diselesaikan. Menurut Agung, sinergi antara dua elemen ini merupakan akar yang kuat untuk penyelesaian masalah sekaligus meningkatkan potensi mencapai tujuan besar ITS untuk lebih baik lagi.
Apabila dirinya terpilih menjadi rektor, Agung akan berkontribusi untuk menyukseskan visi besar ITS melebarkan sayap sebagai pusat riset dan inovasi perguruan tinggi. Hal ini dijalankan selaras dengan upaya mengembangkan ITS sebagai universitas bereputasi internasional yang didukung dengan peningkatan kualitas akademik, sumber daya manusia dan riset. “Tujuan besar sekaligus indikator ketercapaiannya, semoga ITS bisa masuk 500 besar universitas dunia,” tandasnya optimistis.
Dalam bidang pendidikan, Agung bertekad untuk mendorong inovasi pembelajaran dengan integrasi program inovatif serta pemusatan perhatian pada mahasiswa pasca sarjana sebagai ujung tombak penelitian ITS. Pada segi riset, Agung akan mengembangkan Research Management Center sebagai pusat bantuan pelaporan keuangan peneliti ITS. Sedang dari segi pengabdian kepada masyarakat, Agung menggencarkan implementasi hasil riset ITS untuk kebermanfaatan bersama.
Kolaborasi aspek yang terkandung dalam visi dan misi Agung dirangkum dalam sebuah jargon bertajuk SIAP. Agung memaparkan, SIAP merupakan akronim dari Santun, Integritas, Amanah, dan Profesional. “Slogan ini sekaligus menjadi landasan dan pengingat dalam meraih capaian ITS yang lebih unggul,” ujar Bacarek ITS urutan ke-18 tersebut.
Jika tidak terpilih sebagai rektor, Agung bertekad untuk tetap berkarya dan melanjutkan baktinya kepada kampus pahlawan. Agung juga siap memberikan ide-ide besutannya kepada rektor terpilih nantinya sebagai wujud konkret keberpihakannya adalah untuk kebermanfaatan dan kemajuan ITS semata. (HUMAS ITS)
Reporter: Shafa Annisa Ramadhani
Redaktur: Difa Khoirunisa
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi