Kampus ITS, ITS News — Dalam momentum regenerasi kepemimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc, memutuskan untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Rektor (Bacarek) ITS periode 2024-2029. Dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ini mengambil langkah mulia untuk berkontribusi bagi kemajuan ITS, serta melanjutkan warisan kepemimpinan dari para pendahulunya.
Berbagi pengalamannya, lulusan sarjana Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini meraih gelar magister di University of Newcastle, UK. Kemudian, dilanjutkannya melalui pendidikan doktor di Kobe University, Jepang dalam bidang Marine Engineering. Berkat kemampuan dan ketekunannya dalam penelitian kelautan, dia berhasil dikukuhkan sebagai guru besar ke-92 di ITS.
Dengan pencapaian tersebut, dalam upaya menjadikan ITS sebagai lembaga pendidikan unggulan, Bacarek nomor urut 6 tersebut berkomitmen untuk mengangkat prestasi ITS di tingkat internasional. Hal ini diwujudkan melalui misi yang dikonsep dengan beberapa program kerja yang mencakup akademik, infrastruktur, dan prasarana umum.
Melalui sejumlah program kerja strategis, Ketut juga menargetkan adanya peningkatan akreditasi dan jumlah pascasarjana di berbagai program studi. Tak hanya itu, kerja sama erat dengan berbagai pihak menjadi kunci utama sebagai instrumen pendukung untuk meningkatkan kualitas layanan umum di ITS. Dengan visi yang kuat, Bacarek ini siap memimpin ITS menuju masa depan yang lebih cemerlang.
Dalam menjalankan proses pemilihan rektor, lelaki berdarah Bali ini didorong oleh semangat untuk meneruskan prestasi para pemimpin sebelumnya dengan fokus meningkatkan kontribusi bagi negara. “Menjadikan ITS sebagai pendorong utama pembangunan wilayah Indonesia Timur, serta menguatkan ITS di lingkungan akademik internasional,” ujarnya.
Selama kariernya, ia percaya diri dalam mengemban amanah besar lewat prestasi luar biasa, seperti penghargaan Academic Leader di bidang maritim dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) 2019. Tak luput, penghargaan Wira Adhikarya atas dedikasinya terhadap ITS dan masyarakat. Ditambah dengan kepemilikan atas 15 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang telah sukses dikomersilkan.
Mencerminkan kontribusi besar dalam dunia penelitian, Ketut juga berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp 150 miliar saat menjabat sebagai Direktur Eksekutif Program Institute of Research for Sustainability and Innovation (INSPIRASI). Sedangkan di ranah pengabdian, terdapat 11 program dalam 10 tahun terakhir, utamanya di bidang minyak dan gas. “Dengan bukti tersebut, ITS juga berhasil mendapat pendanaan Rp 50 miliar,” tambahnya.
Di luar pencapaiannya, selama berkontribusi di ITS, dosen kelahiran 15 September 1971 itu merasakan kehangatan menjadi bagian dari sivitas akademika ITS. Namun, menanggapi isu terkait kesenjangan antara dosen dan tenaga kependidikan (tendik), Ketut merasa perlu adanya solusi yang konkret. Sebab, dosen dan tendik merupakan pilar pendidikan yang saling membutuhkan satu sama lain.
Melihat banyaknya urgensitas yang tertanam di Kampus Pahlawan ini, Ketut akan siap menghadapi peningkatan kualitas dan akreditasi institusi ketika nantinya terpilih menjadi rektor ITS. Ketut akan membuat skema program menyeluruh agar tujuan yang diharapkan sesuai dengan sumber daya. “Dan jika tidak terpilih, saya akan kembali ke departemen untuk meneruskan riset dan kerja sama,” ujarnya.
Melalui jargon KITA KUAT, Ketut berharap bahwa kekuatan tidak sebatas pada kekuatan fisik. Namun, kekuatan dalam kebersamaan untuk berkomitmen dalam pengembangan inovasi, tata kelola, dan akademik untuk mencapai kesejahteraan yang unggul. “Saya berharap pemilihan rektor tahun ini dapat berlangsung lancar, guyub, dan penuh suka cita,” tutup Ketut. (HUMAS ITS)
Reporter: Nabila Hisanah Yusri
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)