Kampus ITS, ITS News — Prof Subchan SSi MSc PhD, Kepala Departemen Matematika Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD), memiliki tekad yang kuat untuk mengabdikan dirinya di ITS. Menjadi bermanfaat bagi sesama manusia, Subchan memantapkan diri mendaftar sebagai Bakal Calon Rektor (Bacarek) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2024-2029.
Menjadi bagian dari ITS sejak 1997, membuat Subchan memiliki segudang pengalaman dan prestasi dalam lingkup Tridarma Perguruan Tinggi. Beberapa prestasi tersebut di antaranya adalah menjadi penerima beasiswa postdoctoral di Cranfield University 2006-2009 lalu. Selanjutnya bersama dengan tim Stellar, ia berhasil memenangkan MoD Grand Challenge yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Inggris.
Tak hanya prestasi akademik, dalam bidang manajerial, Subchan telah berpengalaman dalam merintis pendirian Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan mendapat amanah untuk menjadi rektor ITK pada tahun 2015-2019. Tak hanya itu, penerima penghargaan Dosen Berprestasi ITS tersebut juga unjuk gigi dalam hal riset internasional lewat pendanaan program Outbound Research Mobility di Tokyo Institute of Technology, Jepang.
Bacarek nomor urut satu ini menyoroti ketidakmaksimalan pengelolaan sarana prasarana di ITS sebagai salah satu penghambat produktivitas sivitas akademika. Dalam upayanya untuk mencapai perubahan yang lebih baik, Subchan menggarisbawahi pentingnya peningkatan kenyamanan lingkungan kampus. “Seperti perencanaan ulang lahan parkir yang lebih teratur dan mengoptimalkan wilayah green belt kampus,” sebutnya.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa, bakal calon rektor nomor urut satu ini mengusung beragam program, termasuk penguatan karakter entrepreneur, dukungan untuk startup, dan sertifikasi kompetensi. Salah satu inisiatif terpentingnya adalah menciptakan program dual degree antar departemen di ITS, yang diyakininya akan memperkaya pengalaman pendidikan mahasiswa.
Dalam pandangannya, program dual degree ini patut untuk diunggulkan sebagaimana program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program tersebut dapat menjadi wahana yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan di berbagai bidang, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan yang semakin kompleks di masa depan.
Selain fokus pada peningkatan lingkungan kampus dan pengalaman belajar mahasiswa, perlu disadari pula pentingnya aspek pendanaan dan investasi dalam meningkatkan mutu akademik ITS. Ia mengidentifikasi tiga program kunci, yaitu sistem penerimaan mahasiswa, peningkatan aspek bisnis, dan pendirian dana abadi. “Lewat tiga hal tersebut, saya berharap agar ITS bisa semakin jaya dan berkah,” jelasnya.
Di balik tujuannya yang tinggi, Subchan juga menunjukkan perhatiannya terhadap permasalahan akan kesenjangan antara dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Sebagai guru besar ke-162 ITS, ia menggarisbawahi pentingnya menganalisis dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada di dalam lingkungan pendidikan. Terlebih pada aspek kesejahteraan dan menekankan bahwa upaya mengatasi masalah ini memerlukan kebijakan yang holistik dan komprehensif.
Dalam kesempatan pemilihan rektor ini, Subchan juga tak lupa menghadirkan jargon yang menjadi semangatnya, yakni BETA Number One. Singkatan BETA ini memiliki makna mendalam, mewakili Berdikari, Tegas, dan Amanah, nilai-nilai yang menjadi inti dari visi dan misinya. Lewat jargon dan kerendahan hati, Subchan mengungkapkan permohonan dukungannya dalam perjalanannya menuju kepemimpinan yang diimpikan. (HUMAS ITS)
Reporter: Mifda Khoirotul Azma
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)