Kampus ITS, ITS News — Ilmu dan praktik memiliki peran utama dalam proses pembelajaran. Di Jawa Timur, khususnya, fasilitas praktikum di sekolah terlihat kurang memadai. Dengan itu, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan pelatihan dan hibah peralatan praktikum untuk eksperimen fisika mengenai interferensi dan difraksi cahaya di SMA Negeri 3 Magetan.
Ketua Tim KKN Abmas ITS, Dr Muhammad Arief Bustomi MSi, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran fisika di SMA Negeri 3 Magetan. Baginya, praktikum merupakan tahap yang krusial dalam mendukung pemahaman siswa terhadap materi yang mereka pelajari.
Dalam sebuah kegiatan yang melibatkan sepuluh dosen dan lima mahasiswa dari Departemen Fisika, guru-guru dan siswa SMA Negeri 3 Magetan telah menerima pelatihan tentang penggunaan alat praktikum interferensi dan difraksi cahaya. Para dosen dan mahasiswa menjelaskan cara menggunakan peralatan tersebut, termasuk pengaturan dan pembacaan hasilnya secara praktis.
Lebih lanjut, dosen yang akrab disapa Bustomi itu menjelaskan bahwa pelatihan ini difokuskan pada para guru yang bertindak sebagai pengajar. Ia berharap para pendidik ini dapat terus mengalirkan pengetahuan mengenai penggunaan peralatan praktikum hingga ke generasi siswa berikutnya. Dalam konteks ini, siswa juga turut terlibat dalam pelatihan mengingat keterbatasan jumlah guru.
Tim KKN Abmas ITS tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga melakukan serah terima peralatan praktikum interferensi dan difraksi cahaya ke SMA Negeri 3 Magetan. “Kami berharap peralatan yang kami sumbangkan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh sekolah guna mendukung proses belajar mengajar, terutama dalam mata pelajaran fisika,”ucap Bustomi.
Kegiatan pelatihan dan pemberian hibah peralatan praktikum fisika ini mendapatkan respons yang positif dari pihak sekolah. Bustomi menyatakan bahwa guru dan siswa meresponsnya dengan antusias saat diberi kesempatan untuk langsung menggunakan alat praktikum tersebut. “Mereka sangat antusias sejak awal karena perhatian terhadap fasilitas di sekolah mereka,” ungkapnya.
Usainya, Bustomi dan tim berharap lebih terkait kreativitas para guru dalam proses pembelajaran. Di mana, tentunya harapan tersebut linear dengan kualitas pembelajaran yang dipengaruhi oleh tingkat kreativitas pengajar. “Guru-guru saat ini diharapkan menjadi lebih kreatif, seperti menciptakan praktik-praktik sederhana jika fasilitas sekolah belum memadai,” tambah Bustomi. (*)
Reporter: ion23/Muhammad Fadhil Alfaroqi
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan