ITS News

Kamis, 14 November 2024
05 November 2023, 21:11

KKN Abmas ITS Penuhi Kebutuhan Masyarakat dengan Filtrasi Air

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online
Gambar Anggota KKN Abmas

Mahasiswa tim KKN Abmas beserta pihak warga Desa Tanjungsari selepas pemasangan tandon tambahan

Kampus ITS, ITS News — Kebutuhan air bersih menjadi hal yang meresahkan masyarakat Desa Tanjungsari, Kecamatan Beji, Pasuruan. Berangkat dari hal itu, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) hadirkan teknologi filtrasi pada sistem pengolahan air minum.

Salah satu anggota tim KKN Abmas, Angguntyas Ilmi Maharani menyebutkan bahwa warga kerap kali menghadapi permasalahan dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Air yang bersumber dari sumur tanpa pengolahan khusus dinilai tidak dapat dikonsumsi. “Air tersebut juga tidak dapat dikonsumsi karena mengandung endapan dan zat besi,” ungkap Angguntyas. 

Bersama timnya, mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri ITS ini melakukan beberapa pengujian pada air warga. Hasil dari pengujian debit dan kandungan air, ditemukan bahwa air yang didistribusikan ke rumah warga belum merata. “Distribusi air tidak merata karena air hanya mengalir di waktu tertentu,” ungkapnya.

Tim yang melibatkan dosen dan mahasiswa dari Departemen Teknik Kimia Industri dan Departemen Statistika Bisnis ini berupaya untuk memperbaiki sistem pengolahan air di sana. Annguntyas menyampaikan, dalam merancang teknologi filtrasi dimulai dengan melakukan survei untuk menyesuaikan instalasi filtrasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi warga.

Gambar survei KKN Abmas

Anggota tim KKN Abmas ketika melakukan survei kepada warga terkait permasalahan air Desa Tanjungsari

Cara kerja teknologi filtrasi ini adalah air yang dipompa dari sumur akan ditampung pada tandon yang telah ditambah kapasitasnya agar pasokan air warga dapat terpenuhi. “Sebelum disalurkan ke rumah-rumah warga melalui pipa distribusi, air akan melalui proses filtrasi dengan menggunakan alat yang telah dibuat,” terangnya mahasiswa asal Gresik ini.

Ia melanjutkan, beberapa jenis material ditambahkan ke dalam filter untuk mendukung proses filtrasi. Material tersebut berupa antrasit dan pasir silika yang berfungsi untuk mengurangi partikel tersuspensi yang terkandung dalam air sumur. “Material tersebut untuk mengurangi kekeruhan dan menghilangkan kandungan lumpur dan sedimen lain,” jelasnya. 

Dimulai sejak Juli lalu, kegiatan di bawah arahan Dr Lailatul Qomariyah ST selaku dosen pembimbing ini berhasil mengatasi permasalahan air di Desa Tanjungsari. Pada percobaan pasca pemasangan teknologi filtrasi, distribusi air sudah merata ke seluruh rumah warga. “Kandungan zat besi juga tidak melebihi batas maksimal sehingga aman dikonsumsi,” ujarnya.

Dengan berakhirnya program KKN Abmas ini, Angguntyas menyatakan pihak-pihak terkait memberikan kontribusi yang besar. Tidak terlepas peran masyarakat yang antusias dengan teknologi filtrasi ini. “Harapannya dengan adanya perbaikan sistem pengolahan air tersebut, kebutuhan air bersih warga dapat tercukupi dengan optimal.” tuturnya penuh harap. (*)

 

Reporter : ION 3/Hibar Buana Puspa
Redakdur: Rayinda Santriana U S

Berita Terkait