Tulungagung, ITS News — Lamanya proses administrasi yang menghubungkan warga dengan perangkat Desa Ngrendeng, Kecamatan Gondang, Tulungagung, menjadi permasalahan besar yang butuh dipecahkan segera. Untuk itu, tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan Aplikasi Smart Villlage.
Salah satu anggota KKN, Nadila Nur Sholekah mengemukakan, awalnya tim KKN dari Departemen Sistem Informasi ini bertemu dengan perangkat desa dan menelusuri permasalahan yang ada. Ternyata, warga masih mengurus administrasi secara manual dengan datang ke kantor perangkat desa.
Nadila berujar, saat itu masih belum ada sistem yang mengintegrasikan permintaan warga dengan layanan perangkat desa. Tim KKN yang diketuai oleh Dosen Departemen Sistem Informasi ITS, Edwin Riksakomara SKom MT ini, selanjutnya melakukan serangkaian persiapan sebelum aplikasi disosialisasikan ke masyarakat. Persiapan tersebut berbentuk focus group discussion (FGD) bersama perangkat desa.
Kemudian, tim KKN membuat rancang bangun aplikasi. Karena adanya kendala di luar kendali yang menyebabkan waktu KKN semakin terbatas, pembuatan aplikasi ini selesai hanya dalam waktu lima hari sejak Minggu (21/8). “Setelah semuanya rampung, aplikasi ini kemudian disosialisasikan kepada masyarakat Desa Ngrendeng,” jelasnya.
Beranggotakan lima dosen dan sepuluh mahasiswa, tim KKN mahasiswa terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok teknis dan kelompok acara. Mahasiswa dari kelompok teknis bertugas untuk membuat aplikasi. Sedangkan, kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, menjadi tanggung jawab mahasiswa yang tergabung dalam kelompok acara.
Nadila menuturkan, saat sosialisasi, tim KKN Abmas menjelaskan tujuan, cara mengunduh, hingga penggunaan aplikasi kepada para warga Desa. Aplikasi ini bisa dipakai untuk mengajukan surat, seperti surat kematian, surat pengajuan pembuatan kartu tanda penduduk (KTP), dan lain sebagainya yang bersifat pengurusan dokumen yang berhubungan ke perangkat desa.
Penggunaan aplikasi ini sendiri cukup mudah. Mahasiswi yang menjadi bagian dari kelompok acara ini menyatakan, tim KKN akan memberikan software aplikasi terlebih dahulu kepada warga. Hal itu dilakukan karena aplikasi ini memang belum terdaftar di aplikasi Play Store. Lalu masuk menggunakan nomor induk kependudukan (NIK). Setelah itu aplikasi bisa digunakan.
Manfaat yang bisa dirasakan oleh warga Desa Ngrendeng di antaranya mempersingkat proses administratif, yang awalnya membutuhkan waktu berhari-hari menjadi hanya satu hari saja. Selain efisiensi waktu, juga ada efisiensi tenaga yang dirasakan oleh warga. Warga hanya perlu mengakses aplikasi dari gawai pintar jika ingin mengurus administrasi, lalu akan ada notifikasi yang muncul jika perangkat desa sudah menyelesaikan permintaan dari warga.
Lebih lanjut, Nadila berharap, adanya pengembangan aplikasi Smart Village kepada warga ini selain dapat meningkatkan efisiensi waktu juga mempermudah pengurusan administrasi warga. Selain itu, ia berharap, ke depannya aplikasi ini bisa di-upgrade ke versi terbaru dan warga bisa menerapkan aplikasi ini dengan baik. “Semoga dari aplikasi ini warga merasakan adanya peningkatan layanan dan transparansi kegiatan desa,” ucap mahasiswi angkatan 2021 ini. (*)
Reporter: ion6/Faadhillah Syhab Azzahra
Redaktur: Fatima Az Zahra
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui