Kampus ITS, ITS News – Dalam mendukung pembangunan smart city, seharusnya dilakukan optimasi teknologi serta menjalin kerja sama dengan barter teknologi antar negara. Sebagai langkah konkrit, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan TransNet LLC Rusia di Departemen Geomatika ITS, Kamis (9/11).
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS, Bambang Pramujati ST MScEng PhD, dengan hangat menyambut kerja sama antara ITS dan TransNet. Kerja sama ini melibatkan penyerahan full version software khusus untuk Departemen Geomatika di ITS. Sebagai bagian dari kesepakatan, ITS memiliki kesempatan untuk mempelajari dan menyimulasikan perangkat lunak dengan tujuan untuk mengembangkan smart city.
Dengan pengembangan software tersebut, menurut Bambang, capaian akan pengaturan traffic transportasi di jalan akan menjadi faktor kunci dalam mewujudkan keberhasilan konsep smart city dengan dampak yang signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Pengembangan tersebut membawa inovasi melalui software yang tidak hanya mampu mengatur laju transportasi, tetapi juga memonitor tingkat polusi.
Menyoroti pentingnya kolaborasi teknologi, Bambang juga berpendapat bahwa dengan memahami dan mengoptimalkan potensi software tersebut, kerja sama dapat diperluas, melibatkan dinas daerah setempat untuk meningkatkan efisiensi sistem transportasi. “Dengan demikian, peluang kerja sama yang lebih luas juga dapat mencakup dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang berdampak pada keberhasilan smart city,” harapnya.
Menyambung pernyataan Bambang, perwakilan TransNet, Alexander Polyakov, mengungkapkan bahwa TransNet adalah perusahaan software pertama di Rusia yang dikembangkan oleh Russian Academy of Sciences dengan fokus pada perancangan daftar transformasi perencanaan kota. Mereka tidak hanya memodelkan struktur kota dengan memperhitungkan aglomerasi, tetapi juga terlibat dalam perancangan sistem transportasi dan infrastruktur.
Penunjukkan Departemen Geomatika sendiri terpilih untuk kerja sama ini karena fokus pembelajaran yang spesifik, yaitu pengembangan jaringan dan tata keruangan. Mahasiswa Geomatika diyakini memiliki kesempatan untuk mempelajari jaringan dan aplikasi dapat diimplementasikan pada jaringan yang lebih luas. “Nantinya, software dari TransNet akan diaplikasikan pada 20 komputer di Laboratorium Geomatika,” ucap Alex.
Dengan kelinearan dan proyeksi kerja sama akan prospek mahasiswa ini, Alex berharap penuh bahwa pengembangan software dapat diimplementasikan tidak hanya untuk pembelajaran, tetapi juga untuk membangun negara masa depan. Pemilihan ITS sebagai mitra juga akibat dari kerja sama yang harmonis dan dikenal sebagai kampus teknologi yang maju. “Dengan target membawa kebermanfaatan lebih besar,” pungkas Alex penuh harap. (*)
Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)