Bali, ITS News – Menanggapi maraknya artificial intelligence (AI) yang tentu berdampak pada bisnis kreatif dan kemanusiaan, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FDKBD ITS) gelar International Conference Creative Design, Business, and Society (ICCDBS) 2023. Konferensi internasional pertama kalinya ini dihelat di Bali selama dua hari sejak Senin (14/11).
Kegiatan dimulai dengan semangat oleh Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi Sistem Informasi ITS, Prof DrEng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng. Dalam sambutannya, ia menyoroti kompleksitas kecerdasan buatan, yang tidak hanya menjadi alat potensial yang mampu memberikan manfaat signifikan bagi manusia, tetapi juga menjadi ancaman serius terhadap produktivitas.
Doddy, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya mengkaji dan memperhatikan penggunaan AI agar dapat menghindari dampak buruk yang mungkin timbul bagi kehidupan manusia. “Oleh karena itu, perlu adanya penelitian dan pemantauan yang mendalam terkait penggunaan AI,” tandasnya dalam menyoroti kebutuhan untuk menjaga dampak dan mengurangi potensi risiko yang mungkin muncul.
Dalam merespons sambutan yang sejalan, Ketua Pelaksana ICCDBS 2023, Imam Baihaqi ST MSc PhD, menyampaikan bahwa konferensi perdana ini secara khusus akan menitikberatkan pada dampak luas kehadiran AI dalam ranah keselarasan bisnis kreatif dan aspek kemanusiaan. “Banyak orang memandang AI sebagai ancaman, tetapi pada konteks ini, kehadiran AI justru menjadi peluang emas untuk memajukan peradaban,” tegasnya.
Melihat fokus tersebut, konferensi ini ditujukan untuk menyatukan para akademisi dan praktisi baik dari dalam maupun luar negeri guna saling bertukar pikiran mengenai tren yang berdampak pada kondisi saat ini. Tak hanya itu, dalam penyampaiannya, Imam menekankan bahwa pengalaman lapangan praktisi dan teori akademisi perlu diintegrasikan secara sinergis. “Sejatinya, kemajuan dunia tidak dapat dicapai tanpa kolaborasi erat antara akademisi dan praktisi,” ujar Imam.
Diselenggarakan secara luring, dihadirkan dua akademisi global yang memberikan pemaparan. Dr Ryan Brading dari National Sun Yat Sen University Taiwan dengan menyajikan hasil penelitiannya mengenai teori hegemonic fantasies yang diterapkan dalam brand mainan yang terkenal, yaitu Barbie. Paparannya mengungkapkan wawasan mendalam terkait dampak dan implikasi dari penerapan teori ini dalam membentuk persepsi dan pemahaman anak-anak terhadap mainan.
Selanjutnya, Assoc Prof Dr Sarena Abdullah dari Universiti Sains Malaysia yang memberikan pencerahan mengenai relevansi kecerdasan buatan dalam dunia desain kreatif. Pemaparan tersebut tidak hanya memberikan pencerahan, tetapi juga merangkum perspektif yang komprehensif, bagaimana AI dapat menjadi pendorong utama dalam memajukan inovasi dalam bidang desain.
Dari penjelasan dua narasumber, dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran AI memiliki potensi besar untuk mendukung keberlanjutan peradaban dan memacu perkembangan pesat dalam sektor bisnis kreatif. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun teknologi ini memberikan manfaat signifikan, hal tersebut juga berpotensi mengurangi keterlibatan tenaga kerja manusia dalam pelaksanaan tugas-tugas produktif.
Dalam mengintegrasikan teknologi dengan partisipasi manusia, kepemimpinan perusahaan diharapkan untuk menjalankan tugasnya dengan penuh kewaspadaan dan kebijaksanaan. Kepemimpinan yang cermat dapat menghasilkan sinergi kedua aspek, menciptakan harmoni yang memungkinkan pencapaian kinerja terbaik sambil tetap memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan.
Tak hanya itu, menariknya, ICCBDS 2023 juga dilanjutkan dengan sesi diskusi 97 jurnal hasil penelitian para akademisi dan praktisi yang berpartisipasi dan secara bersamaan dengan program pelatihan Writing Masterclass. Pelatihan yang diisi langsung oleh Prof Tony Wall dari Liverpool Business School Inggris ini turut memberikan kiat-kiat untuk meloloskan jurnal ke Scopus maupun Science and Technology Index (SINTA) milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI).
Dengan terselenggaranya konferensi ini, Dekan FDKBD ITS tersebut mengharapkan terwujudnya bukan hanya pertukaran ilmu, tetapi juga penguatan kolaborasi antara praktisi dan akademisi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. “Kedepannya, konferensi ini harus mampu menarik partisipasi agar forum yang semakin berkualitas dan berdampak positif pada pengembangan ilmu dan kerja sama lintas sektor,” harap Imam. (*)
Reporter: Bima Surya Samudra
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi