Kampus ITS, Editorial — Kiprah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam lingkup internasional tak luput dari kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri. Selama beberapa dekade terakhir, upaya internasionalisasi kampus yang baru saja menginjak usia ke-63 ini disaksikan oleh mitranya, yakni Hochschule Wismar, Jerman dan Kumamoto University, Jepang.
Kolaborasi ITS dan Hochschule Wismar lahirkan Double Degree
Manager of the Joint Bachelor and Master Program Hochschule Wismar in Marine Engineering with ITS, Dr Ing Wolfgang Busse mengingat kembali saat program double degree sarjana pertama kalinya dibuka pada 2011 silam. Berkat kerja keras dari kedua pihak, program tersebut dapat berjalan dengan baik meskipun segalanya serba pertama kali. “Hingga kini, kami merasa beruntung dalam kerjasama ini,” tutur dosen yang akrab disapa Busse tersebut.
Busse menyebutkan bahwa salah satu faktor utama program double degree ini dapat berkelanjutan adalah sinergi ITS dan Hochschule Wismar. Kontribusi kedua perguruan tinggi tersebut saling melengkapi terutama dalam segi operasional program. ITS berkontribusi dalam desain konstruksi ruang mesin dan bagian galangan kapal, sedangkan Hochschule Wismar berkontribusi dalam pengoperasiannya.
Dalam perjalanannya, perbedaan sistem kuliah di Indonesia dan Jerman menjadi tantangan tersendiri bagi program yang telah berjalan 12 tahun ini. Terutama pada persiapan semester enam di Jerman yang memerlukan penyetaraan bagi mahasiswa ITS agar siap melanjutkan perkuliahan di Eropa. “Kami (ITS dan Hochschule Wismar) melakukan diskusi untuk mempersiapkan mahasiswa,” ujar Busse.
Sejumlah strategi dilancarkan oleh ITS dan Hochschule Wismar guna menjawab tantangan tersebut. Strategi pertama adalah block learning di mana dosen Hochschule Wismar memberikan kelas persiapan bagi mahasiswa selama dua minggu. Strategi kedua adalah sinergi pengajaran melalui team teaching oleh dosen ITS dan Hochschule Wismar pada mata kuliah yang sama. “Dengan begitu, para dosen dapat bertukar informasi untuk penyesuaian kurikulum,” ungkapnya.
Tak hanya diskusi mengenai pengajaran, ITS bersama perguruan tinggi asal Jerman tersebut rutin mengkaji program double degree agar terlaksana dengan maksimal. Setiap tahun diadakan dua kali pertemuan di kedua perguruan tinggi untuk membicarakan penyempurnaan mutu kurikulum dan program. “Di bulan Februari dosen dari Hochschule Wismar ke ITS. Sebaliknya, di bulan Juni dosen ITS ke Hochschule Wismar,” jelas Busse.
Lebih dari satu dekade bersama ITS, Busse menyaksikan perkembangan ITS dari berbagai aspek. Kurikulum yang lebih teratur dan keterlibatan sebagian besar dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS dalam program ini menjadi perkembangan yang paling menonjol. Kerja keras ITS demi keberlangsungan program telah membuahkan hasil terbaik. Di antaranya adalah laboratorium baru yang lengkap, renovasi ruang kelas, dan kondisi pengajaran yang semakin.
Tujuh belas tahun sinergi ITS dan Kumamoto University
Di lain sisi, Vice President of Kumamoto University Prof Tsuyoshi Usagawa memutar ulang memorinya ke tujuh belas tahun lalu, yakni pada 2006. Kala itu merupakan titik awal kolaborasi ITS dan Kumamoto University melalui proyek riset yang didanai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Ia mengaku, kedua perguruan tinggi di Asia ini memiliki sinergi yang serupa untuk memajukan riset dan teknologi. “Berangkat dari situ, lahirlah berbagai program untuk kemajuan pendidikan,” ungkapnya.
Lelaki yang akrab disapa Usagawa ini mengungkapkan bahwa keberlangsungan kerjasama selama lebih dari satu dekade tersebut didorong oleh keterlibatan aktif sivitas academika pada setiap program. Menurutnya, hal tersebut mempererat jalinan komunikasi dan kolaborasi kedua perguruan tinggi. “Baik mahasiswa maupun dosen antusias melakukan riset dan belajar melalui program yang ada,” tutur Usagawa.
Mengenal ITS dalam waktu yang lama menguatkan ikatan Kumamoto University dengan ITS. Hal tersebut diamini Usagawa karena sudah banyak hubungan antar sivitas academika kedua perguruan tinggi yang telah terjalin. Selain itu, potensi dari mahasiswa ITS terpantau selaras dengan Kumamoto University. “Kami (ITS dan Kumamoto University) memiliki kepercayaan satu sama lain dalam kerjasama ini,” tegasnya.
Di usia ITS ke-63, lelaki berkacamata ini berharap hubungan baik ITS dengan Kumamoto University dapat berlangsung dalam waktu lama. Ia mengharapkan lebih banyak generasi muda turut andil memelihara hubungan kerjasama ini dan membuatnya menjadi lebih baik. “Tidak hanya untuk perguruan tinggi atau negara saja, kerjasama ini dapat menciptakan lingkungan masyarakat yang inklusif bagi semua orang,” pungkasnya penuh harap. (*)
Ditulis oleh:
Tim Redaksi ITS Online
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi