ITS News

Rabu, 13 November 2024
30 November 2023, 15:11

Gubes ITS Bangun Model ZIOP untuk Analisis Kemiskinan di Jatim

Oleh : itszan | | Source : ITS Online
Prof Dr Vita Ratnasari SSi MSi saat memaparkan orasi ilmiahnya yang berjudul Integrasi Data Kategori dalam Pemodelan Statistik untuk Mendukung Pengambilan Keputusan

Prof Dr Vita Ratnasari SSi MSi saat memaparkan orasi ilmiahnya yang berjudul Integrasi Data Kategori dalam Pemodelan Statistik untuk Mendukung Pengambilan Keputusan

Kampus ITS, ITS News Pengembangan ilmu statistika telah merambah ke banyak aspek pemanfaatan, salah satu fundamentalnya mengenai analisis data kategori. Melihat kondisi ini, salah satu Guru Besar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Vita Ratnasari SSi MSi meneliti integrasi data kategori dalam pemodelan statistik untuk mendukung pengambilan keputusan.

Profesor dari Departemen Statistika ITS ini menjelaskan bahwa data kategori merupakan salah satu jenis data yang marak digunakan, terlebih dalam survei secara nasional. “Saat ini pemerintah juga menggunakan data kategori untuk membuat keputusan agar menghasilkan kebijakan yang lebih tepat dan akurat,” ungkapnya.

Dalam konteks ini, Vita mengangkat studi kasus terkait kemiskinan sebagai objek penelitian. Alasan lain, menurut Profesor ke-179 ITS tersebut, saat ini kemiskinan adalah salah satu isu utama yang sangat erat kaitannya dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

Dalam orasi ilmiahnya, Vita menerangkan terkait penelitiannya menggunakan model Zero-Inflated Ordered Probit (ZIOP). Lebih lanjut, Vita menjelaskan, model ZIOP adalah salah satu jenis pemodelan statistik yang digunakan untuk mengatasi masalah data yang mempunyai nilai nol yang berlebih (zero-inflated) dan mempunyai data yang berskala ordinal.

Alumnus program doktoral Statistika ITS ini menerangkan, model ZIOP tersebut sangat sesuai untuk diterapkan pada kasus kemiskinan yang menggunakan variabel respon ordinal. Yakni yang terdiri dari kategori tidak miskin, rentan miskin, hampir miskin, miskin, dan sangat miskin. “Penelitian ini akan difokuskan pada kemiskinan di Jawa Timur, karena saat ini persentase penduduk miskinnya masuk dalam urutan ke-16 tertinggi di Indonesia,” paparnya.

Visualisasi persentase penduduk miskin di Indonesia

Visualisasi persentase penduduk miskin di Indonesia

Perempuan kelahiran Jember ini menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Jawa Timur adalah sebesar 10,49 persen, masih belum mencapai target pemerintah sebesar 7 persen. “Oleh karena itu, perlu dikaji variabel apa saja yang sekiranya akan menurunkan persentase penduduk miskin di Jawa Timur,” terangnya.

Mendukung pernyataan tersebut, Vita mendapati bahwa variabel yang mempengaruhi tingkat kemiskinan dapat berasal dari banyak aspek. Yakni mulai dari aspek demografi seperti usia dan jenis kelamin, hingga kondisi rumah seperti sumber air minum dan luas lantai sebagai indikator ekonomi suatu keluarga.

Tak hanya itu, dosen yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris II Departemen Statistika ini juga membandingkan model ZIOP temuannya dengan model Probit Ordinal yang biasa digunakan. “Hasilnya, model ZIOP secara signifikan lebih baik dalam menjelaskan data dibandingkan dengan model Probit Ordinal konvensional,” tutur istri dari Dr Ir Prasetyo Wahyudie MT ini.

Melalui hasil penelitiannya, Vita berharap agar ke depannya analisis data kategori menggunakan metode ZIOP dapat memberikan kontribusi penting dalam pemahaman dan analisis data ordinal. “Diharapkan kasus data dengan permasalahan nol berlebih tetap dapat dianalisis dalam berbagai bidang ilmu untuk mendapatkan wawasan serta informasi yang lebih detail,” tegasnya.

(dari kiri) Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Imam Robandi MT (kiri) saat serahkan sertifikat pengukuhan Profesor ke-179 ITS kepada Prof Dr Vita Ratnasari SSi MSi

(dari kiri) Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Imam Robandi MT (kiri) saat serahkan sertifikat pengukuhan Profesor ke-179 ITS kepada Prof Dr Vita Ratnasari SSi MSi

Dosen yang telah meneliti data kategori sejak menempuh studi sarjana ini juga membagikan fakta bahwa saat ini pengembangan untuk pemodelan data kategori masih sangat terbatas. Hal ini justru berlawanan dengan fakta bahwa ketersediaan data di lapangan sudah sangat banyak. “Saya harap pengembangan analisis data kategori ini akan dapat terus dieksplorasi untuk mengatasi lebih banyak persoalan di Indonesia,” tandasnya penuh harap. (HUMAS ITS)

Reporter: Faadhillah Syhab Azzahra

Berita Terkait