Kampus ITS, ITS News — Mahasiswa Departemen Statistika Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Muhammad Khosyi Ramadhan Torori Putro berhasil memperoleh program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) tahun 2023 di Coventry University, Inggris. Melalui program tersebut, Khosyi salurkan kemampuannya di bidang statistika dan konsultasi bisnis.
Selama mengikuti kegiatan IISMA di Coventry University, Khosyi dibimbing oleh Professor Benny Tjahjono, pakar Sustainability dan Supply Chain Management dari Centre for Business in Society yang juga penanggung jawab program IISMA di Coventry. Meski berasal dari jurusan Statistika Bisnis di ITS, Khosyi berani untuk keluar dari zona nyaman untuk mengambil course mata kuliah di bidang Business, yaitu Applied Marketing Analytics dan Management of E-Commerce.
Dalam mata kuliah Management of E-Commerce, Khosyi menuturkan bahwa dibandingkan menghitung, dirinya justru lebih banyak dihadapkan pada diskusi kelas atas sebuah studi kasus yang diberikan. Sedangkan, pada mata kuliah Applied Marketing Analytics, mahasiswa asal Surabaya itu mempelajari mengenai implementasi metode statistika dalam bisnis dan pemasaran. “Aku senang karena ilmu yang aku pelajari dari jurusanku di ITS ternyata bisa terpakai di sini,” ungkapnya.
Lebih dalam, mahasiswa yang juga merupakan pemimpin dari organisasi ShARE ITS ini berkesempatan untuk mengunjungi perusahaan-perusahaan dunia ternama di Inggris, diantaranya JCB, DHL, Unilever, Triumph, dan Google. Tak hanya itu, dirinya juga membuat laporan analisis terkait peran pembeli terhadap perkembangan produk atau jasa dari perusahaan. Sejauh ini, ia telah membuat empat laporan analisis bersama rekan tim di kampusnya.
Langkah Khosyi menimba pengetahuan tak hanya sampai di situ. Berbekal ilmu yang dimilikinya, laki-laki kelahiran 2002 ini tidak segan untuk mempresentasikan hasil pengaplikasian metodologi bisnis pada aplikasi belanja daring di negaranya, yaitu Lazada Indonesia. “Aku dapat apresiasi dari dosenku karena bisa menggunakan metode yang bahkan belum diajarkan sebelumnya,” ujar Khosyi.
Mengais ilmu jauh ke negeri orang tentu bukanlah hal yang mudah. Selain adaptasi dengan lingkungan yang berbeda, tantangan terbesar bagi dirinya lebih kepada dinamika perkuliahan dengan cara belajar yang berbeda dibandingkan di Indonesia. “Banyak sekali diskusi di kelas dan presentasi mendadak yang mengharuskan kita memahami materi sebelum kelas berlangsung,” ungkap Khosyi.
Empat bulan menjalani program IISMA, Khosyi merasa ada banyak peluang yang terbuka baginya berkat program ini. Tak hanya cara belajar dan konsep berpikir, ia juga jadi punya kesempatan untuk pergi ke tempat-tempat inspiratif di Inggris. Salah satunya adalah Oxford University yang sudah menjadi wallpaper di ponselnya sejak masa sekolah. “IISMA benar-benar memberikan peluang yang mewujudkan mimpiku,” pungkasnya semangat.
Melalui program IISMA yang dijalaninya hingga saat ini, Khosyi berharap dirinya bisa memberikan kontribusi melalui bidang yang ditekuninya, yaitu statistika dan konsultasi bisnis. “Dengan ilmu dan pengalaman yang aku dapatkan, aku ingin bisa berkontribusi balik ke Indonesia,” ujar mahasiswa semester tujuh tersebut penuh harap. (*)
Reporter: Putu Calista Arthanti Dewi
Redaktur: Difa Khoirunisa
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk menunjang kerja dapat menurunkan produktivitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kampus ITS, ITS News — Salah satu upaya mencapai target Net Zero Emission pada 2060 adalah melalui transisi energi listrik
Kampus ITS, ITS News — Sebagai penentu kuat tidaknya sebuah bangunan, tiang pancang berperan krusial dalam konstruksi sebagai fondasi
Kampus ITS, ITS News — Sulitnya akses air bersih akibat terganggunya jaringan distribusi air membuat warga kerap kesulitan menjalani