Enam profesor ITS bersama Prof Kadota (empat dari kiri) dan Yusuke Nii (lima dari kiri)

Kampus ITS, ITS News – Dalam rangka mewujudkan kerja sama internasional dengan perguruan tinggi luar negeri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terima kunjungan resmi dari Okayama University, Rabu (6/12). Kunjungannya kali ini merupakan balasan dari kunjungan para pengurus Dewan Profesor ITS ke Jepang pada November lalu.

Visitasi oleh Okayama University berlangsung usai kegiatan SixERS: Study in Japan and Courtesy Visit berakhir. Turut hadir sebagai salah satu universitas di Jepang, Okayama University memaparkan kesempatan studi dan beasiswa di universitasnya. Kunjungan yang berlangsung selama tiga hari ini disambut hangat oleh Ketua Dewan Profesor ITS, Prof Imam Robandi MT dan para Dewan Profesor ITS lainnya. 

Sebelumnya, ITS juga sempat berkunjung ke Okayama University dengan tujuan untuk memperkuat jalinan kerja sama. Hingga kini, beberapa kegiatan seperti penelitian, hingga pertukaran dosen dan mahasiswa dilakukan bersama dengan Okayama University. Dengan adanya kunjungan ITS sebelumnya, kini Okayama University balas kunjungannya ke ITS.

Suasana diskusi kerjasama antara profesor ITS dengan para delegasi Okayama University

Diwakili oleh Prof Isao Kadota dan Yusuke Nii yang merupakan Direktur Program Study in Japan Okayama University, keduanya membahas lebih lanjut terkait kerja sama internasional dalam meningkatkan jumlah mahasiswa ITS untuk melanjutkan studi di universitasnya.  Imam menjelaskan, beberapa bahasan seperti program short term student exchange, researcher exchangers, joint research, joint degree, hingga double degree menjadi topik utamanya. “Diskusi tersebut diakhiri dengan penyerahan batik sebagai suvenir,” imbuhnya.

Tak berhenti di situ, visitasi berlanjut dengan kegiatan pengenalan universitas dan mock lectures kepada mahasiswa dengan didampingi oleh perwakilan Direktorat Kemitraan Global, Mia Amira. Imam berharap bahwa kegiatan yang berhasil diinisiasi ini memperkuat jalinan kerja sama internasional dengan institusi luar negeri. “Kami berharap peluang untuk mahasiswa bersaing secara global dan melanjutkan studi di Jepang kedepannya jauh lebih terbuka,” harap Imam usai pertemuan. (*)

Reporter: Syahidan Nur Habibie Ash-shidieq
Redaktur: Irwan Fitranto