Kampus ITS, ITS News — Desa Batu Kumbung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat memiliki potensi pariwisata yang menarik perhatian masyarakat. Beranjak dari hal tersebut, Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bantu kembangkan Desa Batu Kumbung menjadi desa wisata cerdas berbasis teknologi informasi.
Ketua tim KKN, Dr Dra Agnes Tuti Rumiati MSc mengungkapkan bahwa Desa Batu Kumbung memiliki beragam potensi wisata yang dianggap unik. Desa tersebut mempunyai delapan destinasi wisata. Diantaranya kampung kuliner, kampung toleransi, kampung tirta, kampung budaya, kampung tani, kampung holti, kampung industri rumahan, dan kampung seni. “Wisata yang beragam ini menjadi keunikan tersendiri bagi desa,” tutur Agnes.
Dalam upaya pengembangan Desa Batu Kumbung, tim KKN Abmas yang terdiri dari tujuh mahasiswa dari Departemen Teknik Fisika, Departemen Teknik Geomatika, dan Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS ini berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram. Agnes menjelaskan, kolaborasi tersebut menghasilkan strategi dan program jangka pendek maupun panjang dengan melibatkan masyarakat desa.
Lebih lanjut, bentuk program yang dilaksanakan adalah pengembangan fasilitas fisik desa, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dan pengembangan media promosi. Pengembangan fasilitas fisik desa dilakukan melalui pembangunan rest area, pusat informasi wisata, museum desa, penginapan, dan sanitasi umum. Sementara untuk pengembangan SDM, tim melakukan pelatihan kepada masyarakat desa berbentuk pelatihan story telling dan kepemanduan wisata.
Untuk memaksimalkan potensi wisata, tim KKN Abmas ini juga membantu media promosi wisata desa. Memanfaatkan Google Sites, Agnes membeberkan bahwa platform tersebut akan memuat konten tentang destinasi wisata, budaya, atraksi, fasilitas, akomodasi, kuliner, dan produk desa. “Dengan fitur ini, diharapkan desa mendapat perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara,” tutur dosen Departemen Statistika ITS tersebut.
Terakhir, Agnes menambahkan bahwa kegiatan Abmas yang telah terlaksana sejak Maret hingga November 2023 ini akan terus berlanjut. Nantinya media promosi (Google Sites, red) akan dimaksimalkan agar dapat digunakan. Pelatihan lanjutan berupa pelatihan manajemen wisata juga akan turut digunakan. “Kami akan terus bekerja sama untuk mewujudkan desa wisata cerdas berbasis teknologi informasi,” tuturnya. (*)
Reporter: Ahmad Naufal Ilham
Redaktur: Regy Zaid Zakaria
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)