Kampus ITS, ITS News – Masyarakat yang tidak menempuh pendidikan formal sering mengalami hambatan saat akan melanjutkan pendidikan maupun mencari pekerjaan. Menyadari hal tersebut, Muhammad Naufal Arsy Katon, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginisiasi berdirinya Yayasan Insan Mulia Bangsa (YIMB).
Mahasiswa yang akrab disapa Arsy ini menuturkan, gagasan muncul setelah ia lulus dari salah satu pondok pesantren di Jawa Timur. Ia menyadari adanya kesenjangan kesempatan menempuh pendidikan maupun mencari pekerjaan bagi para santri yang tidak memiliki ijazah resmi dari pemerintah. Untuk itu, Arsy mendirikan YIMB dengan tujuan membangun masyarakat yang terampil.
Mulanya, yayasan ini dicanangkan untuk membantu meningkatkan keterampilan para santri melalui program kelas dan talkshow inspiratif. Namun, dalam perjalanannya, program tersebut menggaet antusiasme tinggi dari masyarakat umum. “Atas antusiasme tersebut, maka seluruh program kami buka untuk semua golongan,” terang mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil tersebut.
Saat ini, YIMB memiliki berbagai macam program yang diperuntukkan bagi masyarakat dari berbagai golongan. Program tersebut di antaranya Kelas Koding (pemrograman, red), Kelas Foto Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Jumat Legi, Ngobrol Bareng Cacak (Ngocak), Bedah Buku dan Film, serta Insan Mulia Bangsa Podcast (Imbast).
Lebih lanjut, program Kelas Koding dan Kelas Foto Produk UMKM ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang hanya pernah menempuh pendidikan nonformal. Sedangkan di sektor sosial, YIMB aktif mengadakan program Jumat Legi untuk membantu anak yatim piatu sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya peduli dengan sesama.
Pada program Ngocak, peserta berdiskusi secara interaktif dengan pembicara mengenai sebuah isu yang ada di masyarakat. Di sisi lain, program Bedah Buku dan Film menjadi acara untuk saling bertukar pendapat, analisis, dan perspektif pribadi peserta mengenai karya sastra. Program terakhir, Imbast, menyajikan perbincangan inspiratif dengan berbagai tokoh lokal yang memiliki dampak besar bagi lingkungan.
Dalam merealisasikan program kerjanya, YIMB berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Jawa Timur, santri, hingga institusi pemerintahan. Ke depannya, yayasan ini akan terus mengadakan program yang berdampak dan berkelanjutan, meningkatkan jangkauan peserta, dan meningkatkan kualitas pengajaran. “Melalui Yayasan ini, aku ingin mendedikasikan diri untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia,” tutur Arsy bersemangat. (*)
Reporter : Andra Eka Wijayanti
Redaktur: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)