Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan lahan produktif merupakan hambatan dalam melakukan pertanian di perkotaan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) dengan tema Integrasi Sistem Hidroponik dan Budidaya Ikan Lele.
Ketua Tim KKN Abmas ITS, Irfani Hidayatul Imania menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung perkembangan ketahanan pangan dari pertanian yang berkelanjutan. Salah satu bentuk ketahanan yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan bercocok tanam. “Melihat lahan sempit seperti pekarangan yang dimiliki warga, maka sistem hidroponik menjadi metode yang paling baik untuk digunakan,” terangnya.
Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa media tanah. Umumnya, hidroponik menggunakan air mengalir sebagai media tanam. Namun, hidroponik rakitan tim KKN Abmas ITS ini menggunakan air kolam lele. Air ini mempunyai kandungan nitrat yang dapat mendukung perkembangan tanamanan.
Lebih lanjut, Irfani menjelaskan bahwa metode hidroponik ini dapat mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menjadi sarana bagi masyarakat untuk berpartisipasi menjaga lingkungan. “Hanya dengan mengandalkan pasokan air, oksigen, serta nutrisi yang cukup, hidroponik ini sudah dapat dikembangkan secara maksimal,” tambah mahasiswa angkatan 2021 tersebut.
Irfani mengaku, keberhasilan program ini bergantung kepada masyarakat. Oleh karena itu, tim KKN Abmas ITS juga mengadakan pelatihan pertanian hidroponik kepada masyarakat di Kelurahan Gading. “Pasalnya, para warga sendiri memiliki peran yang besar dalam mengoptimalkan metode pertanian yang efektif, efisien, dan daya produksi tinggi,” papar mahasiswi asal Surabaya ini.
Selain itu, tim KKN Abmas ITS yang terdiri dari 28 mahasiswa ini juga melakukan pemantauan terhadap perkembangan tanaman hidroponik. Pemantauan dilakukan secara mingguan selama lima bulan masa KKN. Adapun pada setiap pemantauan, tim KKN juga mengajak warga untuk berkomitmen menggunakan hidroponik agar hasil panen dapat berjalan secara rutin.
Terakhir, Irfani berharap KKN ini dapat membantu ketahanan pangan di masyarakat. Program ini juga diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan meski kegiatan KKN ini telah usai. “Kami berharap dengan ini masyarakat mendapat wawasan baru terkait hidroponik dengan tepat dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan mereka kedepannya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)