Kampus ITS, ITS News — Terus berupaya untuk menguatkan diri di bidang penelitian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukuhkan delapan profesor baru dalam perhelatan Sidang Terbuka Dewan Profesor ITS. Pengukuhan ini dilaksanakan di Auditorium Gedung Research Center ITS, Kamis (7/3).
Dalam kesempatan ini, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menuturkan bahwa ITS sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) memiliki tiga organ utama sebagai pilar pentingnya. Salah satu dari organ tersebut adalah peran Dewan Profesor dalam membantu kerja Senat Akademik. “Alhamdulillah ITS terus mengalami peningkatan jumlah profesor di setiap tahunnya,” ungkap guru besar yang akrab disapa Ashari ini.
Menurutnya, peningkatan jumlah guru besar atau profesor tersebut dapat membantu peningkatan kualitas penelitian dan pemeringkatan perguruan tinggi. Lebih lanjut, Ashari memaparkan, saat ini ITS telah memiliki total 167 profesor aktif yang telah dikukuhkan dengan penambahan 73 profesor baru sejak tahun 2019 lalu. “Sebagai permulaan, di awal tahun ini kita telah menerima sebanyak delapan guru besar baru ini,” ujarnya.
Dengan bertambahnya delapan profesor baru di ITS kali ini, Ashari mengaku sangat bangga. Dengan mantap, profesor Departemen Teknik Elektro ini berharap agar dengan bertambahnya jumlah guru besar ini dapat lebih meningkatkan kualitas institusi. “Yang paling utama, bisa memberikan warna baru di dunia penelitian di Indonesia,” tandasnya mengingatkan.
Mengawali prosesi pengukuhan, profesor ke-196 ITS Prof I Dewa Ayu Agung Warmadewanthi ST MT PhD menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul Inovasi Teknologi Pemulihan Material dan Energi dari Limbah untuk Menggerakkan Ekonomi Sirkular Nasional. Dalam hal ini, dosen yang biasa dipanggil Wawa tersebut menegaskan bahwa metode pengolahan sampah nasional saat ini sudah tidak pada tahap 3R (reduce, reuse, recycle). “Namun, tentang bagaimana cara menciptakan produk yang bernilai ekonomi,” jelas guru besar dari Departemen Teknik Lingkungan ini.
Melanjutkan sesi orasi, mantan Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi (Iptek), dan Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI Prof Dr Ir Patdono Suwignjo MEng menyampaikan orasinya terkait Pengelolaan Kinerja untuk Proses Inovasi pada BUMN Indonesia. Menurut profesor ke-197 ITS dari Departemen Teknik Sistem dan Industri ini, kerangka kinerja inovasi di Indonesia saat ini telah mencapai fase inovasi terbuka.
Sementara itu, Prof Harmin Sulistiyaning Titah ST MT PhD yang dikukuhkan menjadi profesor ke-198 ITS bidang Ilmu Pemulihan Biologis Lingkungan. Dosen dari Departemen Teknik Lingkungan yang dikukuhkan bersamaan dengan suaminya tersebut, menegaskan bahwa proses bioremediasi pada lingkungan dapat disimultankan.
Selanjutnya, suami Harmin, Prof Herman Praktikno ST MT PhD membawakan orasi ilmiahnya yang berjudul Perbaikan Sifat Mekanik dan Pengendalian Bio-korosi pada Material Kelautan untuk Mendukung Bidang Kemaritiman Nasional. “Terjadinya korosi pada bangunan laut dapat memengaruhi masa pakai dari bangunan tersebut,” sebut profesor ke-199 ITS dari Departemen Teknik Kelautan ini.
Lebih lanjut, dengan membawakan topik yang hampir serupa, profesor ke-200 ITS dari Departemen Teknik Kimia Prof Dr Eng Widiyastuti ST MT membahas terkait peluang besar pemanfaatan bahan baku alamiah melalui inovasi proses material. Menurutnya, proses huluisasi hingga hilirisasi pengolahan bahan baku alamiah memegang peranan kunci dalam efisiensi penggunaan sumber daya alam.
Berikutnya, profesor dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS Prof Ir Raja Oloan Saut Gurning ST MSc PhD juga menyampaikan orasinya mengenai inovasi pada operasi perdagangan lewat laut yang melibatkan pengelolaan gangguan. “Baik dari sisi risiko, maupun inovasi operasi pelayaran, kepelabuhanan, dan ekspedisi muatan kapal laut yang dikenal dengan disrupsi maritim,” tutur profesor ke-201 ITS ini.
Dilanjutkan oleh profesor yang berasal dari departemen yang sama, Prof Dr Ir I Made Ariana ST MT yang berhasil dikukuhkan sebagai profesor ke-202 ITS dalam bidang Ilmu Permesinan Kapal. Made, sapaan akrabnya, membawakan topik keilmuannya tersebut dalam judul Penguatan Indeks dan Indikator Efisiensi Energi Kapal Nasional untuk Meningkatkan Peran Indonesia dalam Mewujudkan Net Zero Emission.
Kemudian, Prof Dr Mashuri SSi MSi dari Departemen Fisika berhasil dikukuhkan sebagai profesor ke-203 ITS. Dengan membawakan orasi ilmiah yang berjudul Teknologi Siluman (Stealth), Penyerap Gelombang Radar dalam Sistem Pertahanan Keamanan Negara dan Posisi Strategis Geopolitik Indonesia, Mashuri menjadi profesor yang mengakhiri gelaran pengukuhan kali ini.
Menutup prosesi pengukuhan, Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Imam Robandi MT menyampaikan harapannya kepada delapan profesor baru ITS ini. “Ke depannya, saya berharap dengan bertambahnya delapan profesor baru di ITS dapat berbanding lurus dengan pertambahan produktivitas publikasi,” pungkas guru besar Departemen Teknik Elektro ITS ini. (HUMAS ITS)
Reporter: Mifda Khoirotul Azma
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh