Kampus ITS, ITS News — Surabaya menjadi salah satu kota yang turut merasakan kekuatan gempa 6,5 Skala Richter (SR) yang berpusat di Laut Jawa, Jumat (22/3). Merespon bencana tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melakukan asesmen bangunan. Asesmen ini telah dimulai sejak Minggu (24/3) dan masih berjalan hingga saat ini.
Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana ITS Ir Mas Agus Mardyanto ME PhD memaparkan, kegiatan asesmen ini merupakan prosedur standar yang rutin dilakukan ITS terutama pasca gempa. Hal ini dikarenakan beberapa bangunan di ITS mengalami kerusakan dampak dari gempa. “Kami ingin memastikan bahwa kerusakan tersebut tidak membahayakan,” jelas lelaki yang akrab disapa MAM ini.
Dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS ini menjelaskan, asesmen yang dilakukan merupakan rapid assesment yang diawali dengan pengamatan visual. Dari hasil peninjauan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan mengenai golongan kerusakan bangunan. “Dari peninjauan ini disimpulkan terjadi kerusakan minor pada bangunan di ITS yang berdampak pada elemen non struktur bangunan,” ungkap MAM.
Lebih lanjut, MAM menyatakan bahwa bangunan tempat proses pembelajaran berlangsung menjadi prioritas utama dalam kegiatan asesmen ini. Setelah bangunan tempat perkuliahan selesai barulah dilakukan peninjauan di fasilitas pendukung lainnya, seperti Graha ITS, National Ship Design and Engineering Center (NaSDEC), dan lain-lain. “Asesmen ditargetkan rampung seluruhnya dalam waktu satu minggu,” papar lulusan doktor dari University of Ottawa, Kanada ini.
Selaras dengan Agus, Dekan Fakultas Vokasi ITS Prof Ir Muhammad Sigit Darmawan MEngSc PhD juga menyatakan bahwa kerusakan bangunan di ITS dampak gempa termasuk kategori kerusakan minor. Meski guncangan gempa tergolong kencang, bangunan di ITS masih berdiri kokoh. “Berdasarkan hasil asesmen oleh tim profesional forensik ITS dipastikan bahwa bangunan di ITS masuk kategori aman dan tahan gempa,” terangnya.
Sigit menambahkan bahwa bangunan-bangunan di ITS yang baru saja dibangun sudah dirancang tahan gempa. “Bangunan lama akan dilakukan kajian ulang dan evaluasi lebih lanjut, namun secara umum bangunan masih tergolong kuat untuk menahan gempa,” papar Sigit.
Terakhir, asesmen ini diketuai oleh dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS Prof Adjie Pamungkas ST MDev Plg PhD. Asesmen melibatkan sebanyak 30 anggota yang terdiri dari dosen, mahasiswa magister (S-2), dan mahasiswa magister terapan dari Departemen Teknik Sipil ITS dan Departemen Infrastruktur Sipil ITS. Hasil dari asesmen ini sendiri akan dijadikan sebagai bahan acuan untuk pembangunan di ITS. (*)
Reporter: Khaila Bening Amanda Putri
Redaktur: Frecia Elrivia Mardianto
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)