ITS News

Kamis, 14 November 2024
01 April 2024, 20:04

ITS Ungkap Aktivitas Sesar Aktif Jadi Pemicu Gempa Bawean

Oleh : itsdan | | Source : ITS Online

Seminar Gempa Bawean Jawa Timur yang diselenggarakan secara daring, Sabtu (27/4)

Kampus ITS, ITS News — 22 Maret lalu, telah terjadi gempa berkekuatan enam skala Richter (SR) yang mengguncang Pulau Bawean. Gempa ini sempat menjadi sorotan karena pusat lokasinya yang berada di Laut Jawa, bukan Samudera Hindia seperti biasanya. Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun mengundang para pakar untuk menilik hal ini lebih lanjut.

Melalui kegiatan Webinar Gempa Bawean Jawa Timur,  Dr Susilohadi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap penyebab utama dari gempa yang terjadi di pulau sebelah utara Jawa Timur ini. Menurut Susilohadi, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan mekanisme sumbernya, kejadian tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.

Ia mengungkap, perubahan orientasi struktur geologi dangkal di Laut Jawa menjadi penyebab utama gempa dengan kedalaman 10 kilometer dan berjarak 33 kilometer dari barat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini. “Struktur-struktur tersebut berubah orientasinya dari timur menjadi barat-timur mendekati pantai utara Jawa Timur,” terang Susilohadi.

Struktur geologi dangkal Laut Jawa

Dr Susilohadi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat menjelaskan struktur geologi dangkal di Laut Jawa

Dalam webinar yang berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Jawa Timur ini juga diungkap, gempa kerak dangkal tersebut terjadi pada batuan kerak dengan komposisi yang tidak seragam sehingga lebih mudah patah. Bahkan sejak kali pertama terjadi, telah tercatat 608 kali gempa susulan.

Adapun menurut pakar dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Supartoyo ST MT, gempa di Pulau Bawean termasuk dalam kategori gempa merusak. “Dampak gempa ini cukup signifikan dengan kerusakan pada bangunan, fenomena likuifaksi, dan retakan tanah yang dapat membahayakan masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Titik lokasi terdampak Gempa Bawean

Dr Supartoyo ST MT dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) saat menunjukkan titik-titik lokasi terdampak di Pulau Bawean, Jawa Timur

Gempa bawean telah menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bangunan dan infrastruktur di Pulau Bawean dan sekitarnya. Upaya pemulihan pasca Gempa Bawean masih terus berlangsung. Pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat telah bekerja sama untuk membangun kembali rumah dan infrastruktur yang rusak serta tempat tinggal sementara untuk warga yang terdampak.

Bencana alam bukanlah hal yang bisa dikendalikan manusia. Akan tetapi kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana alam. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menyelamatkan nyawa dan harta benda. Mari bersama-sama membangun komunikasi yang tangguh dan siap menghadapi bencana. (*)

 

Reporter: Syahidan Nur Habibie Ash-shidieq
Redaktur: Fathia Rahmanisa

Berita Terkait