Kampus ITS, ITS News — Perluas jaringan data kemaritiman Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) hibahkan Automatic Identification System ITS (AISITS) kepada Universitas Warmadewa. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari sejak Selasa (7/5) di Universitas Warmadewa, Bali ini sekaligus sebagai media perluasan kerja sama antara dua instansi.
Dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) ITS, Dr Eng Dhimas Widhi Handani ST MSc mengungkapkan, AIS merupakan suatu sistem komunikasi yang memanfaatkan gelombang frekuensi radio pada kapal sebagai alat komunikasi antara kapal dan stasiun informasi di darat. “Perangkat ini dapat memberikan data terkait kapal untuk membantu meningkatkan keselamatan operasional kapal,” imbuhnya.
Dhimas menambahkan, AISITS sendiri merupakan sistem yang dapat mengombinasikan dan mengolah data AIS dari kapal dengan berbagai data, seperti fasilitas kelautan, konservasi perairan, dan lingkungan laut serta berbagai data kelautan lainnya. Pengembangan sistem AISITS ini pertama kali dimulai pada 2007 setelah ITS mendapat hibah perangkat AIS dari Kobe University.
Lebih lanjut, saat ini AISITS dikembangkan oleh Laboratorium Keandalan dan Keselamatan Sistem Siskal ITS bersama dengan Pusat Unggulan Iptek Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut (PUI-KEKAL) ITS. Beberapa instansi dan perguruan tinggi dari dalam maupun luar negeri pun turut berpartisipasi dalam pengembangan dan juga perluasan jangkauan AISITS.
Hibah perangkat AISITS kepada Universitas Warmadewa dilatarbelakangi kerjasama konsorsium pengembangan AIS Indonesia. Proyek yang berdiri sejak 2019 ini beranggotakan 14 perguruan tinggi yang tersebar di penjuru Indonesia. “Kerja sama ini bermanfaat bagi pengembangan AIS yang berakibat pada luasnya ketersediaan data kemaritiman Indonesia,” ungkap Dhimas.
Pemasangan Remote Base Station (RBS) AISITS di Universitas Warmadewa yang berlokasi di Pulau Bali tersebut menambah jangkauan data AISITS untuk wilayah Selat Lombok. Kini, rentang jaringan AISITS telah menjangkau perairan antara Politeknik Negeri Bengkalis di Riau hingga Universitas Warmadewa di Bali. “Bahkan hampir 95% laut utara Jawa telah dijangkau sistem AISITS,” tambah Dhimas.
Persebaran ini membuat data AIS dari kapal yang dihimpun oleh sistem AISITS menjadi semakin luas. Perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium pengembangan AIS Indonesia juga memiliki akses untuk memanfaat data tersebut. Data dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan banyak aspek kelautan, seperti keselamatan fasilitas instalasi laut, proteksi lingkungan, efisiensi sistem transportasi dan logistik, serta masih banyak lagi.
Terakhir, Dhimas berharap agar jangkauan AISITS dapat semakin luas, khususnya untuk menjangkau perairan perbatasan Indonesia. Menurutnya, keamanan kelautan Indonesia dapat semakin terjaga melalui data yang dihimpun AISITS. “Kami ingin merangkul banyak pihak untuk melangkah dan maju bersama demi kemajuan Indonesia,” tutup alumnus Kobe University tersebut. (*)
Reporter: Ahmad Naufal Ilham
Redaktur: Fathia Rahmanisa
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)