Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menebar kebermanfaatan melalui Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas). Salah satu kegiatan yang kembali digalakkan adalah Inisiasi KKN Abmas dan Pengumpulan Data untuk pembuatan Dashboard Manajemen Pertahanan dan Keamanan (Hankam) Laut Natuna Utara Indonesia, Rabu (15/5).
Ketua tim KKN Abmas ITS, Prof Erma Suryani ST MT PhD menyampaikan bahwa Laut Natuna Utara merupakan wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah. “Namun, posisinya yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan membuatnya sangat rentan terhadap ancaman dari negara-negara yang memperebutkan wilayah tersebut,” jelas Erma pada acara yang digelar di Gedung Soewarso Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL).
Melihat kondisi tersebut, ITS, melalui program KKN Abmas, bekerja sama dengan STTAL dan dosen Universitas Telkom Surabaya, mengembangkan langkah preventif untuk mengatasi potensi masalah dari konflik teritorial di Laut Natuna Utara. Langkah ini mencakup pembuatan base model dan dashboard yang berguna bagi pengambil keputusan bertujuan memperkuat pemantauan dan pengelolaan wilayah Laut Natuna Utara.
Profesor dari Departemen Sistem Informasi ITS tersebut menjelaskan bahwa base model yang tengah dikembangkan akan dibagi menjadi tiga submodel yang spesifik. Submodel Hankam akan memetakan kondisi terkini pertahanan dan keamanan di Natuna, dengan fokus pada pengukuran Key Performance Indicator (KPI). Submodel infrastruktur prasarana dan sarana pertahanan keamanan negara akan berperan dalam mendukung kedaulatan serta pengamanan batas wilayah negara dengan mendukung kebutuhan strategis tersebut.
Sementara itu, submodel pengelolaan sumber daya laut akan menitikberatkan pada pengelolaan sektor perikanan yang merupakan salah satu sumber daya vital bagi Indonesia. Dengan menggunakan base model ini, tim akan mengembangkan berbagai skenario yang memproyeksikan kondisi masa depan memberikan gambaran tentang bagaimana kebijakan dan strategi yang diambil saat ini dapat memengaruhi perkembangan di bidang hankam dan pengelolaan sumber daya laut.
Tiga submodel tersebut dikembangkan menjadi tiga skenario untuk mengelola Laut Natuna Utara secara optimal. Skenario pertama mencakup pengelolaan wilayah pertahanan yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Skenario kedua berfokus pada peningkatan prasarana dan sarana pertahanan keamanan negara. “Skenario ketiga akan diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam,” tambah Erma.
Dengan itu, tim KKN Abmas ITS juga mengembangkan dashboard akan diintegrasikan dengan model yang sudah ada. Dashboard ini akan memiliki fitur simulasi khusus yang memungkinkan pengguna mengubah nilai parameter untuk melihat dampaknya terhadap variabel lain. “Rencananya, akan ada delapan fitur pada dashboard tersebut, termasuk dinamika kawasan, spektrum ancaman, dan sistem pertahanan negara,” ungkap Erma. (*)
Reporter: Muhammad Fadhil Alfaruqi
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),