Kampus ITS, Opini — Reformasi 1998 tidak hanya sekadar mengubah wajah politik Indonesia, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kondisi sosial dan ekonomi negara. Setiap 21 Mei, Hari Reformasi Nasional menjadi momen refleksi untuk menilai Indonesia telah berjalan di jalur reformasi dan memahami urgensi pembenahan diri dalam menghadapi berbagai tantangan dan melanjutkan perjalanan menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Mei lalu, tercatat bahwa tingkat inflasi pada April 2024 mencapai 0,25 persen secara bulanan dan 3 persen secara tahunan. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan pada Maret 2024 sebesar 3,05 persen. Penurunan ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan harga di tengah kondisi ekonomi global yang terus bergejolak dan penuh tantangan.
Salah satu indikator keberhasilan pengendalian inflasi dapat dilihat pada harga beras yang sebelumnya menjadi penyumbang utama inflasi selama delapan bulan berturut-turut. Pada April 2024, harga beras mengalami deflasi sebesar 2,72 persen. Peningkatan produksi beras secara signifikan dengan panen raya pada Maret dan April 2024 mencapai 3,38 juta ton dan 5,52 juta ton, berhasil menekan harga beras dan memberikan dampak positif pada daya beli masyarakat.
Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan peningkatan dalam sektor pertanian, tetapi juga memperlihatkan kemampuan pemerintah dalam mengelola rantai pasokan dan distribusi pangan secara efektif. Pengendalian inflasi yang efektif menunjukkan kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi, sebuah pencapaian yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Dalam konteks reformasi, capaian ekonomi ini harus dilihat sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperbaiki diri. Reformasi bukan hanya tentang perubahan politik dan institusional, tetapi juga tentang penciptaan kondisi ekonomi yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Pemerintah harus memperkuat kebijakan yang mendukung produksi pangan dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperbaiki distribusi untuk menjaga ketahanan pangan.
Lebih jauh lagi, reformasi juga membawa banyak perubahan positif bagi Indonesia, termasuk demokratisasi yang lebih luas, peningkatan transparansi pemerintahan, dan penguatan institusi negara. Reformasi telah membuka ruang bagi partisipasi politik yang lebih inklusif dan akuntabel, memungkinkan masyarakat untuk lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang patut diapresiasi dan menjadi modal berharga dalam melanjutkan perjalanan reformasi.
Namun, tantangan yang dihadapi bangsa ini masih jauh dari selesai. Tingginya tingkat korupsi, ketidakmerataan pembangunan, dan ketidakstabilan ekonomi masih menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan perhatian serius dan penanganan yang efektif. Ketidakmerataan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan memperparah kesenjangan sosial dan ekonomi, mengakibatkan ketidakstabilan yang dapat mengancam persatuan nasional.
Dalam menghadapi tantangan ini, semangat reformasi harus tetap menjadi landasan dalam setiap kebijakan pemerintah, tidak hanya untuk mengenang masa lalu tetapi juga untuk membangun masa depan yang lebih baik. Pemerintah harus berkomitmen untuk terus memperjuangkan nilai-nilai reformasi, dengan fokus pada upaya nyata untuk mengatasi masalah-masalah mendasar ini dan mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Peran masyarakat juga sangat penting dalam menjaga dan mengawal semangat reformasi. Partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan politik, pengawasan terhadap jalannya pemerintahan, dan kontribusi dalam pembangunan ekonomi. Kesadaran kolektif akan pentingnya reformasi harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan yang mendorong berpikir kritis dan tanggung jawab sosial.
Pada dasarnya, masa depan yang cerah adalah milik mereka yang terus berusaha dan siap berubah ke arah yang lebih baik. Mari untuk terus berbenah diri, menghadapi tantangan ekonomi dengan inovasi dan komitmen guna mewujudkan Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera. Demikian, reformasi bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah proses yang terus berlangsung dan harus dijaga serta dikembangkan untuk memastikan bahwa Indonesia dapat mencapai potensinya yang sejati. (*)
Ditulis oleh:
Nabila Rahadatul Aisy Koestriyaningrum
Departemen Sistem Informasi
Reporter ITS Online
Angkatan 2023
Kampus ITS, ITS News — Rangkaian penutupan kegiatan Manajemen Bisnis Festival (MANIFEST) disuguhkan dengan penuh makna. Melalui talkshow, acara
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan