Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kenalkan program studi (prodi) S1 Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) melalui siaran langsung Open Talk Series ITS, Sabtu (1/6). Libatkan banyak teknisi terkemuka, prodi baru ini diklaim sudah dinanti industri dunia.
Kepala Departemen Teknik Mesin ITS, Dr Ir Atok Setiyawan MengSc IPU ASEAN Eng, menjelaskan, RKP merupakan prodi yang mempelajari eliminasi frekuensi kegagalan dalam pendekatan seorang engineer. Lahirnya prodi ini berawal dari maraknya perbincangan mengenai isu, inovasi, dan teknologi seputar safety engineering di kalangan akademisi ITS dan para teknisi dunia industri.
Dari perbincangan tersebut, muncul kesadaran akan adanya ikatan supply dan demand yang kuat antara kedua belah pihak dalam hal lulusan berkompetensi RKP atau safety engineering. ITS pun menangkap kondisi ini sebagai peluang dalam memajukan sektor industri serta melakukan pengkajian seputar RKP dan menemukan fakta unik di lapangan.
Dalam kondisi nyatanya, perusahaan tidak biasa merekrut seorang lulusan baru pada posisi safety engineer. Perusahaan cenderung mengader pegawai untuk diberikan pelatihan keselamatan proses setelah dua hingga tiga tahun bekerja. “Pelatihan ini hadir karena tidak adanya perguruan tinggi yang menyediakan lulusan dengan kompetensi ini,” tutur Atok.
Hal ini juga dibenarkan oleh Direktur Pengembangan dan Produksi Perseroan Terbuka (PT) Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi. Menurutnya, perusahaan tidak bisa terus menunggu proses kaderisasi untuk menciptakan pegawai yang ahli di bidang safety engineering. Dengan hadirnya prodi ini, Awang melihat, perusahaan tidak perlu menyibukan diri lagi dengan proses kaderisasi guna meningkatkan kompetensi pegawai di bidang tersebut.
Awang juga menambahkan bahwa banyak perusahaan di bidang minyak dan gas yang akan menyambut baik hadirnya prodi ini. Di bidang minyak dan gas, banyak sekali ditemukan kasus yang memerlukan hard skill dan soft skill atas kompetensi dari prodi ini. “Kami, PT Pertamina Hulu Energi, siap untuk menampung lulusan dari prodi RKP ITS,” ungkap lulusan S1 Teknik Kimia ITS ini.
Pada industri petrokimia, Vice President Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Petrokimia Gresik, Ir Rully Eko Julianto juga sependapat dengan kepentingan pembukaan prodi ini. Serupa dengan industri minyak dan gas, industri petrokimia juga memiliki banyak proses yang memerlukan kompetensi safety engineering. Salah satunya adalah proses pengolahan pupuk yang mengharuskan senyawa kimia diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kecelakaan selama operasi.
Rully mengungkapkan, dari banyaknya kasus yang ada, lulusan prodi ini tidak perlu khawatir akan ketersediaan peluang kerja. Semua sektor industri yang ada di Indonesia tentu ingin menampung para lulusan-lulusan dengan kompetensi yang dihasilkan oleh prodi RKP ITS termasuk PT Petrokimia. “Silakan mendaftar di ITS untuk belajar di prodi ini,” ajak Rully meyakinkan.
Selain kedua pakar tersebut, hadir pula Manager Health, Safety, and Security (HSS)-2 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nusantara Power, Habib Hamidy ST MSC dan Kepala Departemen K3 PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Bondan Winarno ST MBA yang juga sependapat dan ikut merekomendasikan prodi ini. Adapun, prodi RKP ITS akan tersedia melalui Seleksi Mandiri Umum dan Seleksi Mandiri Kemitraan mulai tanggal 28 Mei hingga 16 Juni mendatang. (*)
Reporter: Ahmad Farhan Alghifari
Redaktur: Ricardo Hokky Wibisono
Kampus ITS, ITS News — Sebagai penentu kuat tidaknya sebuah bangunan, tiang pancang berperan krusial dalam konstruksi sebagai fondasi
Kampus ITS, ITS News — Sulitnya akses air bersih akibat terganggunya jaringan distribusi air membuat warga kerap kesulitan menjalani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa berupaya mengembangkan bakat dan minat sivitas akademikanya melalui
Kampus ITS, ITS News — Fenomena deflasi kembali marak menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Deflasi yang kian memuncak pada Mei