ITS News

Minggu, 01 September 2024
01 Juni 2024, 14:06

ITS Buka Prodi RKP, Para Ahli: Lulusannya Dinanti Industri Dunia

Oleh : itshan | | Source : ITS Online
(Dari kiri) Dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS Dr Adithya Suduarno ST IPU IDipNEBOSH CerIOSH, Vicr President Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Petrokimia Gresik Ir Rully Ardianto ST, Kepala Departemen Teknik Mesin ITS Dr It Atok Setiyaaan Meng Sc IPU ASEAN Eng, Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi ST MM, dan Dekan Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) Dr Wawan Aries Widodo ST MT ASEAN Eng bersiap untuk melangsungkan Open Talk Series, Sabtu (1/6)

(dari kiri) Dosen DTSI ITS Dr Adithya Suduarno ST IPU IDipNEBOSH CerIOSH, VP K3 PT Petrokimia Gresik Ir Rully Ardianto ST, Kadep DTM ITS Dr It Atok Setiyaaan Meng Sc IPU ASEAN Eng, Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi ST MM, dan Dekan FTIRS Dr Wawan Aries Widodo ST MT ASEAN Eng bersiap untuk melangsungkan Open Talk Series mengenai Rekayasa Keselamatan Proses, Sabtu (1/6)

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kenalkan program studi (prodi) S1 Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) melalui siaran langsung Open Talk Series ITS, Sabtu (1/6). Libatkan banyak teknisi terkemuka, prodi baru ini diklaim sudah dinanti industri dunia.

Kepala Departemen Teknik Mesin ITS, Dr Ir Atok Setiyawan MengSc IPU ASEAN Eng, menjelaskan, RKP merupakan prodi yang mempelajari eliminasi frekuensi kegagalan dalam pendekatan seorang engineer. Lahirnya prodi ini berawal dari maraknya perbincangan mengenai isu, inovasi, dan teknologi seputar safety engineering di kalangan akademisi ITS dan para teknisi dunia industri.

Dari perbincangan tersebut, muncul kesadaran akan adanya ikatan supply dan demand yang kuat antara kedua belah pihak dalam hal lulusan berkompetensi RKP atau safety engineering. ITS pun menangkap kondisi ini sebagai peluang dalam memajukan sektor industri serta melakukan pengkajian seputar RKP dan menemukan fakta unik di lapangan.

Dalam kondisi nyatanya, perusahaan tidak biasa merekrut seorang lulusan baru pada posisi safety engineer. Perusahaan cenderung mengader pegawai untuk diberikan pelatihan keselamatan proses setelah dua hingga tiga tahun bekerja. “Pelatihan ini hadir karena tidak adanya perguruan tinggi yang menyediakan lulusan dengan kompetensi ini,” tutur Atok.

Direktur Pengembangan dan Produksi Perseroan Terbuka (PT) Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi ST MM menyambut bahagia pencetusan prodi baru, Rekayasa Keselamatan Proses ini

Direktur Pengembangan dan Produksi Perseroan Terbuka (PT) Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi ST MM menyambut bahagia pengorbitan prodi Rekayasa Keselamatan Proses ITS

Hal ini juga dibenarkan oleh Direktur Pengembangan dan Produksi Perseroan Terbuka (PT) Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi. Menurutnya, perusahaan tidak bisa terus menunggu proses kaderisasi untuk menciptakan pegawai yang ahli di bidang safety engineering. Dengan hadirnya prodi ini, Awang melihat, perusahaan tidak perlu menyibukan diri lagi dengan proses kaderisasi guna meningkatkan kompetensi pegawai di bidang tersebut.

Awang juga menambahkan bahwa banyak perusahaan di bidang minyak dan gas yang akan menyambut baik hadirnya prodi ini. Di bidang minyak dan gas, banyak sekali ditemukan kasus yang memerlukan hard skill dan soft skill atas kompetensi dari prodi ini. “Kami, PT Pertamina Hulu Energi, siap untuk menampung lulusan dari prodi RKP ITS,” ungkap lulusan S1 Teknik Kimia ITS ini.

Pada industri petrokimia, Vice President Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Petrokimia Gresik, Ir Rully Eko Julianto juga sependapat dengan kepentingan pembukaan prodi ini. Serupa dengan industri minyak dan gas, industri petrokimia juga memiliki banyak proses yang memerlukan kompetensi safety engineering. Salah satunya adalah proses pengolahan pupuk yang mengharuskan senyawa kimia diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kecelakaan selama operasi.

Vice President K3 PT Petrokimia Gresik, Ir Rully Eko Julianto saat menjelaskan peluang Berja buluşan Prodi Rekayasa Keselamatan Proses.

Vice President K3 PT Petrokimia Gresik, Ir Rully Eko Julianto saat menjelaskan peluang Berja buluşan Prodi Rekayasa Keselamatan Proses

Rully mengungkapkan, dari banyaknya kasus yang ada, lulusan prodi ini  tidak perlu khawatir akan ketersediaan peluang kerja. Semua sektor industri yang ada di Indonesia tentu ingin menampung para lulusan-lulusan dengan kompetensi yang dihasilkan oleh prodi RKP ITS termasuk PT Petrokimia. “Silakan mendaftar di ITS untuk belajar di prodi ini,” ajak Rully meyakinkan.

Selain kedua pakar tersebut, hadir pula Manager Health, Safety, and Security (HSS)-2 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nusantara Power, Habib Hamidy ST MSC dan Kepala Departemen K3 PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Bondan Winarno ST MBA yang juga sependapat dan ikut merekomendasikan prodi ini. Adapun, prodi RKP ITS akan tersedia melalui Seleksi Mandiri Umum dan Seleksi Mandiri Kemitraan mulai tanggal 28 Mei hingga 16 Juni mendatang. (*)

 

Reporter: Ahmad Farhan Alghifari
Redaktur: Ricardo Hokky Wibisono

Berita Terkait