Kampus ITS, ITS News — Kesadaran akan dampak korosi terhadap lingkungan penting untuk diketahui guna meminimalkan dampak negatifnya. Sebagai salah satu wadah untuk memperluas kesadaran mahasiswa akan korosi, Indonesian Corrosion Association (Indocor) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar talkshow Indonesian Corrosion Week (ICW) 2024 pada Sabtu (1/6).
Materi tentang Corrosion Awareness ini disampaikan oleh Mahasiswa Departemen Material dan Metalurgi ITS, Azzah Fachriza Yustia. Ia menjelaskan bahwa korosi adalah fenomena degradasi material akibat kontak langsung dengan lingkungan. Ia juga menyoroti bahwa biaya global akibat korosi mencapai sekitar 50 triliun dollar AS, dengan 80 persen dari total biaya tersebut dialokasikan untuk pengendalian korosi.
Korosi merupakan masalah serius yang berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan kita. Salah satu dampak utama korosi adalah kegagalan material yang dapat berujung pada kerusakan infrastruktur penting seperti jembatan, bangunan, dan instalasi industri. “Kerusakan ini tidak hanya membahayakan keselamatan masyarakat, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial,” tambahnya.
Kemudian, kerusakan akibat korosi pada material dan infrastruktur tidak hanya menimbulkan risiko keamanan, tetapi juga mengganggu aktivitas masyarakat dan memerlukan biaya operasional yang besar untuk penggantian dan perbaikan. “Maka, perlu dilakukan pencegahan agar dampak korosi ini dapat dihindari,” ungkap Azzah yang kini menjabat sebagai General Secretary Himpunan Mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi (HMMT) ITS.
Perempuan kelahiran Ponorogo ini kemudian menjelaskan strategi dan langkah preventif untuk mencegah korosi. Di antaranya adalah pemilihan material tahan korosi, pelapisan dengan cat atau bahan pelindung, penggunaan inhibitor korosi, dan desain yang menghindari perangkap air atau kelembaban. “Dengan menerapkan strategi ini, dampak korosi dapat diminimalkan,” tambah Azzah.
Terakhir, acara yang diadakan di Departemen Teknik Geomatika ini diharap mampu memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang pentingnya memahami korosi untuk keberlanjutan lingkungan di masa depan. Kesehatan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem akan lebih terjaga jika langkah-langkah pencegahan korosi diimplementasikan dengan efektif. (*)
Reporter: Nabila Rahadatul Aisy Koestriyaningrum
Redaktur: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)