Kampus ITS, ITS News – Kemajuan riset dan teknologi tak terlepas dari peranan ilmu matematika. Hal tersebut meningkatkan peluang para lulusan Departemen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk berkarir di bidang riset dan industri, salah satunya bidang keamanan siber.
Membagikan pengalamannya, peneliti dari National Institute of Information and Communications (NICT) Jepang, Muhammad Fakhrur Rozi mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat diimplementasikan untuk menyelesaikan masalah terkait keamanan siber. “Contohnya adalah deteksi perangkat berbahaya (malware) pada website,” jelasnya.
Pria yang berkarir di dunia keamanan siber ini menceritakan jika dirinya memanfaatkan AI untuk mendeteksi malware dengan analisis sourcecode. Dengan analisis sourcecode, kode berbahaya yang digunakan oleh peretas untuk mengelabui keamanan pengguna dapat dideteksi. “Saya melakukan riset model AI yang dapat menghasilkan kode berbahaya agar dapat mendeteksi kode serupa,” papar alumnus Departemen Matematika ITS ini.
Berkaca dari risetnya, Rozi memandang bahwa bidang keamanan siber dan AI berkaitan dengan aspek teknologi lain. Mulai dari hacking, defensing, cryptography, hingga pengamanan sistem dapat digali dari kedua bidang tersebut. Hal ini membuka peluang karir bagi lulusan matematika dalam industri teknologi. “Karena ilmu matematika erat kaitannya dengan cybersecurity dan AI,” imbuhnya.
Laki-laki yang tengah menempuh pendidikan doktoral di Kobe University ini membeberkan bahwa banyak mata kuliah yang dipelajari di Departemen Matematika ITS yang mendasari keilmuan AI. Diantaranya yaitu pengantar kecerdasan buatan dan data mining. Tak hanya itu, mata kuliah analisis, aljabar, statistika, dan algoritma pemrograman turut memegang peranan penting dalam perkembangan AI.
Menjalani karir riset di Jepang, Rozi membagikan tips dalam mempersiapkan karir di industri teknologi sejak bangku kuliah. Ia menyarankan untuk memperdalam ilmu komputer dengan mengikuti online course maupun sumber lain di luar kuliah. Di samping itu, kegiatan organisasi juga membantu dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi di dunia kerja. “Jangan takut untuk mencari pengalaman, kuliah adalah masa untuk eksplorasi,” tutupnya penuh motivasi. (*)
Reporter: Aghnia Tias Salsabila
Redaktur: Irwan Fitranto
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)