Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka menutup rangkaian kegiatan kemah kerja tematik, Departemen Teknik GeomatikaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bangga mempersembahkan pameran capstone design. Acara ini memberikan kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk memamerkan berbagai inovasi yang telah mereka kembangkan selama mengikuti kegiatan kemah kerja.
Dengan mengusung tema Rasteria: Mapping for Sustainability with Navigating and Elevating, Koordinator Mata Kuliah Kemah Kerja Teknik Geomatika ITS, Putra Maulida ST MT PhD menjelaskan bahwa fokus tema kali ini adalah pada pemetaan untuk keberlanjutan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan. Tema ini sejalan dengan komitmen ITS untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang kini menjadi prioritas utama di Indonesia.
Putra menjelaskan bahwa, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara kemah kerja kali ini diperkuat dengan penyelenggaraan pameran capstone design. Tujuan utama dari pameran ini adalah untuk mendorong para mahasiswa agar tidak hanya menguasai bidang geomatika, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan masyarakat. “Masyarakat dapat lebih mengenal geomatika dan aplikasi praktisnya dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Putra.
Dalam pameran ini, setiap kelompok mahasiswa diberi ruang untuk menampilkan inovasi mereka yang berfokus pada implementasi ke-17 tujuan SDGs. Setiap kelompok mengusung topik yang berbeda, salah satu contohnya adalah penggunaan sistem informasi geografis (SIG) untuk memetakan hunian tidak layak huni guna mengentaskan kemiskinan.
Dalam konteks pengentasan kemiskinan sesuai dengan target SDGs, mahasiswa memanfaatkan SIG untuk mengidentifikasi kelayakan bangunan sebagai tempat tinggal. Kelayakan ini dinilai dari berbagai aspek seperti struktur bangunan dan akses terhadap air bersih. Data yang diperoleh kemudian diolah menjadi peta digital yang menunjukkan bangunan mana saja yang tidak layak huni.
Lebih jauh, alumni Tohoku University ini menjelaskan bahwa peta hasil olahan tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan penting bagi pemerintah dalam melakukan perbaikan berkelanjutan. Dengan demikian, kualitas hidup masyarakat dapat meningkat dan target SDGs pun dapat tercapai. “Kami berharap data ini akan sangat berguna dalam proses pembangunan sehingga dapat tepat sasaran,” tambahnya.
Pada tahun ini, Kecamatan Sukolilo dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kemah kerja. Sebanyak 20 kelompok mahasiswa Teknik Geomatika ITS disebar ke tujuh kelurahan di Sukolilo untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah sosial yang ada. “Kegiatan ini adalah salah satu bentuk nyata pengabdian kami kepada masyarakat sekitar,” ungkap Putra yang juga merupakan Dosen di Laboratorium Geodesi dan Geodinamika ITS.
Kegiatan kemah kerja ini telah berlangsung selama 16 minggu dengan hasil yang memuaskan. Alumni Institut Teknologi Bandung ini mengaku bangga atas kerja keras yang ditunjukkan oleh mahasiswa angkatan 2021 dalam pelaksanaan kegiatan ini. Hal tersebut tercermin dari kualitas inovasi yang mereka tampilkan. “Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk terus berinovasi dalam membangun negeri,” pungkasnya. (*)
Reporter: Khaila Bening Amanda Putri
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)