ITS News

Rabu, 13 November 2024
29 Juni 2024, 20:06

Memandang Bahasa dan Logika sebagai Pondasi Ilmu Pengetahuan

Oleh : itssal | | Source : ITS Online
Ilustrasi bahasa dan logika

Bahasa dan Logika menjadi dua aspek fundamental bagi kehidupan manusia (sumber: The Edge)

Kampus ITS, ITS News – Bahasa dan logika menjadi dua elemen fundamental dalam kehidupan manusia. Bahasa menjadi cerminan budaya, pengantar gagasan, dan membangun pemahaman bersama. Di sisi lain, logika menghadirkan kerangka berpikir rasional. Lantas, bagaimana keduanya saling berkaitan? 

Dosen Departemen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Mahmud Yunus MSi menjelaskan bahwa bahasa merupakan refleksi dari budaya suatu bangsa. Di dalam bahasa, diperlukan adanya kesepakatan agar dalam penggunaannya tidak terjadi multitafsir. “Di sinilah logika formal digunakan,” tutur laki-laki yang akrab disapa Yunus ini.

Yunus menyampaikan bahwa pemakaian logika dalam bahasa yakni melalui penyampaian bahasa yang berdasar. Sebagai contoh, kata dasar yang digunakan dalam berbahasa harus tepat agar premis yang digunakan benar dan membuat argumentasi yang diucapkan valid. “Baik logika dan bahasa harus digunakan bersamaan,” tegasnya.

Ilustrasi Matematika

Matematika sebagai dasar ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan bahasa dan logika (sumber: Freepik)

Dalam sudut pandang matematika, Yunus memaparkan bahwa logika dalam matematika berkaitan erat dengan logika bahasa. Kebahasaan tidak didasari logika akan berimbas pada notasi matematika yang salah, sehingga membuat argumentasi tidak valid. Sebagai generalisasi dari logika bahasa, penggunaan notasi dalam matematika diperlukan untuk membuat suatu hal yang khusus menjadi kasus umum.

Hal tersebut, imbuh Yunus, membuat matematika menjadi salah satu hal yang mendasari ilmu pengetahuan. Bak pondasi, ilmu tersebut perlu dibangun kokoh dengan logika. Sebagai contoh, ia mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi saat ini semula dibangun dengan logika melalui ilmu pengetahuan. “Inovasi tanpa ilmu pengetahuan itu mustahil,” tegas laki-laki berkacamata ini.

Yunus pun menyoroti penggunaan bahasa dan logika dalam penyampaian ilmu. Ia memandang, apabila bahasa yang digunakan salah maka ilmu yang disampaikan juga salah. Logika berperan dalam menjaga kemurnian bahasa agar memiliki satu makna siapapun yang menyampaikannya. “Karena kalau tidak didasari logika, bahasa yang disampaikan dapat disalahartikan,” simpulnya. (*)

 

Reporter: Aghnia Tias Salsabila
Redaktur: Nurul Lathifah

Berita Terkait