Lombok, ITS News — Kembali menunjukkan tajinya, tim Sapuangin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tampil digdaya pada kompetisi Shell Eco-marathon 2024 kategori Urban Concept dengan bahan bakar Internal Combustion Engine (ICE). Kompetisi yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), tim Sapuangin ITS berhasil meraih tingkat efisiensi bahan bakar tertinggi sebesar 482 kilometer per liter dalam sub kompetisi on-track.
Melibatkan 27 tim mobil terbaik dari perguruan tinggi se-Asia Pasifik dan Timur Tengah. kompetisi ini harus mengembangkan mobil untuk melaju sejauh mungkin dengan bahan bakar seminimal mungkin, menuntut inovasi dan efisiensi bahan bakar yang luar biasa. Sebelum beradu di lintasan Sirkuit Internasional Mandalika, seluruh tim harus bersiap untuk dapat mengantisipasi segala kemungkinan di trek atas mobil agar memanfaatkan bahan bakar secara bijak.
Sebelum berlaga untuk beradu efisiensi bahan bakar, mobil Sapuangin XI Evo 3 harus melewati uji kelayakan. Dalam uji kelayakan tersebut, mobil berhasil memenuhi keseluruhan kriteria inspeksi teknis yang dilakukan. Kriteria tersebut mencakup kemampuan pengemudi, beban kendaraan, pengujian rem, hingga pengecekan dimensi kendaraan. Hingga sabuk pengaman pengemudi, kondisi mekanik dan elektrikal kendaraan, serta mekanisme pengeluaran energi atau bahan bakar yang digunakan.
General Manager (GM) tim Sapuangin ITS, Rayhan Naufal Hafizh, menuturkan tim Sapuangin ITS berhasil tuntas dengan tidak mengalami kendala yang signifikan karena sudah mempersiapkan diri dari berbagai aspek, mulai dari desain dan perakitan mobil, hingga simulasi uji coba yang intensif sejak jauh-jauh hari. “Kami sudah melakukan persiapan dari akhir 2023, sehingga persiapannya sudah matang,” imbuhnya.
Mahasiswa Teknik Mesin ITS angkatan 2020 tersebut melanjutkan bahwa ia dan tim telah mempelajari satu per satu poin yang akan diujikan pada inspeksi teknis tersebut. Sehingga, Rayhan dan tim hanya perlu sedikit persiapan pada saat hari pertandingan berkat dedikasi dan kerja keras yang telah mereka investasikan selama berbulan-bulan. “Suatu kebanggaan tersendiri bisa menjadi tim pertama yang lolos inspeksi teknis,” jelasnya.
Tim yang dibimbing langsung oleh Dr Ir Witantyo MEng Sc tersebut menyelesaikan inspeksi teknis dengan cepat untuk menghindari beban kerja yang tinggi pada hari-hari berikutnya. Rayhan menilai bahwa hari-hari berikutnya merupakan hari yang krusial sehingga tidak ingin timnya kewalahan. “Ketika cepat menyelesaikan inspeksi teknis, kami bisa menguji mobil kami pada lintasan,” bebernya.
Meskipun berhasil menyelesaikan inspeksi dengan cepat, kondisi di lapangan tidak selalu ideal seperti yang dibayangkan. Pada saat pertengahan uji coba, mobil Sapuangin mengalami permasalahan di tengah trek, yakni pintu yang tidak tertutup dengan rapat. Akibatnya, mobil Sapuangin ITS terpaksa menghentikan sesi uji coba dan tidak dapat mengukur efisiensi bahan bakar yang digunakan. Hal ini adalah tantangan tak terduga yang harus segera diatasi oleh tim untuk memastikan kelancaran kompetisi.
Dengan sigap, permasalahan tersebut langsung diselesaikan oleh tim hingga akhirnya siap untuk balapan pada hari-H. Dedikasi dan usaha tak kenal lelah tersebut pun terbayar lunas ketika mobil kebanggaan ITS ini berhasil mencapai efisiensi sebesar 482 kilometer per liter. Meskipun masih di bawah target 500 kilometer per liter, setidaknya tim Sapuangin ITS berhasil menempati posisi pertama pada klasemen hasil perlombaan on-track. “Saat ini kami cukup optimis mendapatkan hasil yang terbaik,” ucapnya dengan lugas.
TerlePas dari hasil yang gemilang tersebut, Rayhan dan tim masih harap-harap cemas menunggu hasil dari penilaian kompetisi off-track. Pasalnya, Rayhan menilai bahwa tim-tim lain juga mengalami perkembangan pesat dalam inovasinya. “Meskipun begitu, saya berharap tim Sapuangin ITS bisa menjadi juara dan membanggakan ITS yang terus menjadi motivasi tambahan untuk terus memberikan yang terbaik hingga akhir kompetisi,” pungkasnya bersemangat. (*)
Reporter: Mohammad Febryan Khamim
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)