ITS News

Selasa, 26 November 2024
19 Juli 2024, 22:07

KKN Abmas ITS Optimalkan Sumber Daya Air di Dusun Badu

Oleh : itszik | | Source : ITS Online
Foto bersama tim KKN Abmas Dusun Badu

Tim KKN Abmas ITS usai melakukan pemasangan dan pelatihan mengenai sensor level otomatis pada tandon di Dusun Badu, Kabupaten Lamongan

Kampus ITS, ITS News – Akses air bersih yang belum merata menyulitkan beberapa masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Melihat permasalahan itu, Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) optimalkan sumber daya air yang dimiliki Dusun Badu, Kabupaten Lamongan.

Ketua Tim KKN Abmas, Ir Dwi Nur Fitriyanah SST MT menyampaikan, belum adanya akses air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) membuat seluruh warga dusun harus mengandalkan tandon untuk menampung air bersih yang didapatkan dari sumur. Namun, tandon tersebut pun kerap mengalami kekurangan ataupun  kelebihan jumlah air dari kapasitas tandon yang ada. 

Berangkat dari permasalahan tersebut, tim yang beranggotakan enam dosen dan 16 mahasiswa ITS ini berusaha mengoptimalkan infrastruktur sumber daya air tersebut dengan memasang sensor water level control (WLC). “Teknologi ini dapat berfungsi selama dua hingga tahun dengan perawatan yang sederhana dan pengaplikasian yang sangat mudah,” jelas Pipit, sapaan akrabnya.

Salah satu mahasiswa dari tim KKN Abmas ITS saat merancang sensor water level control (WLC) yang akan dipasang di tandon air

Dosen Departemen Teknik Instrumentasi ITS ini melanjutkan, sistem sensor WLC akan mendeteksi ketinggian air di tandon yang kemudian akan menyalakan atau mematikan pompa sesuai dengan kondisi yang ada. Apabila ketinggian air pada tandon telah menyentuh low level atau 40 sentimeter dari atas tandon maka air akan mengalir untuk mengisi tandon. Sedangkan, jika ketinggian air mencapai level 20 sentimeter dari atas tandon maka aliran air akan otomatis dihentikan akibat respons dari sensor tersebut. 

Perihal keamanan selama operasi, tandon juga dilengkapi dengan sistem safety pump yang berguna untuk mengatasi arus berlebih dengan mematikan pompa serta membunyikan sirine. Tak hanya itu, sistem pada pompa tandon ini juga dirancang agar pompa dapat dihidupkan secara manual dalam kondisi khusus. “Hal ini diperlukan apabila sensor tersebut sedang bermasalah atau dalam perawatan,” ujar alumnus magister Departemen Teknik Fisika ITS itu.

Dengan hal ini, Pipit berharap bahwa dengan keberadaan alat ini dapat mengurangi permasalahan pada tandon sebagai penyedia air bagi masyarakat sekitar. Tak hanya itu, KKN Abmas yang dilakukan pada pertengahan Juni lalu ini juga disertai dengan edukasi terkait pentingnya WLC dalam pengelolaan air pada masyarakat. (*)

 

Reporter: Muhammad Aulia Zikra
Redaktur: Ricardo Hokky Wibisono

Berita Terkait