Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) RI hadirkan GeoICON 2024. Konferensi internasional yang mengundang institusi ternama di berbagai dunia guna membahas perkembangan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, Rabu (24/7).
Hadir sebagai pembicara utama, Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (DJSPPR) Kementerian ATR/BPN RI Ir Virgo Eresta Jaya MEngSc menyampaikan mengenai pentingnya teknologi geospasial dalam pembangunan berkelanjutan. Virgo menekankan bahwa penggunaan teknologi ini mampu menghadapi berbagai tantangan seperti bencana alam, bencana buatan manusia, serta disintegrasi darat-laut.
Sayangnya, meskipun pemerintah telah menargetkan berbagai kebijakan pada tahun 2025, realisasinya masih menghadapi berbagai hambatan. Menurutnya, pencapaian target pemerintah ini memerlukan kolaborasi yang erat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan institusi internasional. “Integrasi dan sinkronisasi dapat dapat terwujud melalui upaya bersama dan sinergi dari seluruh stakeholder terkait,” imbuhnya.
Selaras dengan permasalahan tersebut, Ketua Pelaksana GeoICON 2024 Dr Muhammad Aldila Syariz ST MS PhD menyoroti isu geomatika mengenai referensi dalam acuan pembuatan peta di Indonesia. Adanya ketidakseragaman referensi yang digunakan oleh berbagai pihak dalam pembuatan peta, mengakibatkan terhambatnya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan. “Diperlukan sinkronisasi referensi yang dapat digunakan bersama,” ungkapnya.
Mengangkat tema Geospatial Technology for Mapping the Future: Insights and Solutions for Sustainable Land Development, GeoICON 2024 menghadirkan pemerintah dan para ahli dari institusi ternama dari berbagai negara. Kegiatan ini menargetkan kebijakan One Data Policy sebagai acuan bersama, dengan tujuan akhir untuk menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan akurasi dan akuntabilitas data geospasial di Indonesia.
Tidak hanya sebagai ajang diskusi, Syariz berpendapat bahwa konferensi yang sudah dilaksanakan sejak 2016 ini juga dijadikan sebagai ajang kolaborasi bagi berbagai pihak. Tak menunggu lama, bukti nyata dari kolaborasi tersebut adalah melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dekan Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) ITS dan Kementerian ATR/BPN RI. “Kerja sama ini bertujuan untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” bebernya.
Dengan berakhirnya GeoICON 2024, diharapkan semua pihak yang terlibat dapat terus menjalin kerja sama yang produktif dan berkelanjutan. Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa ITS sebagai institusi pendidikan juga harus berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam inovasi dan penerapan teknologi geospasial. “Hal ini perlu digalakkan demi mencapai target pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan,” tandasnya. (*)
Reporter: Lathifah Sahda
Redaktur: Bima Surya Samudra
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)