ITS News

Rabu, 31 Juli 2024
31 Juli 2024, 21:07

ITS Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan dengan Memanfaatkan Energi Terbarukan

Oleh : itsdan | | Source : ITS Online

Tim KKN Abmas ITS saat menyerahan freezer dan cooling box kepada salah satu pengepul ikan di Desa Daun, Pulau Bawean, Jawa Timur

Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat melalui inovasi teknologi. Kali ini, Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) membantu komunitas nelayan di Desa Daun, Pulau Bawean, Jawa Timur dengan inovasi freezer dan cooling box yang terintegrasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Kegiatan ini dibimbing oleh dua dosen Departemen Teknik Elektro ITS ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) untuk mengatasi permasalahan ketidakstabilan pasokan listrik di Pulau Bawean. Ketidakstabilan tersebut menyebabkan alat-alat pendingin milik nelayan ikan seringkali tidak berfungsi dengan baik.

Salah satu anggota tim KKN Abmas, Ilhami Mahdi menjelaskan, freezer dan cooling box yang terintegrasi dengan PLTS ini dapat beroperasi secara mandiri. Konsep mandiri berarti sumber energi listrik tidak bergantung pada jaringan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Alat ini memang dirancang khusus untuk mengatasi keterbatasan listrik di Desa Daun,” ungkapnya.

Wujud freezer dan cooling box yang terintegrasi panel surya dengan sistem Photovoltaic Hybrid

Dengan bantuan masyarakat, tim yang beranggotakan 18 mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro dan Teknik Telekomunikasi ITS ini membangun PLTS di ladang salah satu warga. Bukan tanpa sebab, penempatan panel surya di ladang ini ditujukan agar mendapatkan sinar matahari yang maksimal. Kemudian, PLTS yang mampu menghasilkan daya sebesar 2,2 kilowatt-peak ini dihubungkan melalui inverter ke rumah salah satu pengepul ikan di Desa Daun. 

Selanjutnya dari inverter, energi listrik ini disimpan menggunakan baterai berkapasitas 100 ampere-hour dan disambungkan ke freezer dan cooling box dengan masing-masing kapasitas penyimpanan 200 dan 300 liter. Tidak hanya memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan panel surya, alat pendingin ikan ini juga tetap tersambung dengan sumber energi listrik dari PT PLN. “Sistem yang digunakan ini disebut dengan sistem Photovoltaic Hybrid,” jelas Ihami.

Lebih jauh, sistem tersebut merupakan penggabungan tiga sumber energi listrik, yaitu energi listrik langsung dari panel surya, baterai, dan dari PT PLN. Dengan menggunakan sistem ini, freezer dan cooling box selalu tersambung dengan aliran listrik sehingga para nelayan tidak perlu khawatir akan pemadam listrik yang tiba-tiba.

Salah satu anggota tim KKN Abmas ITS saat pemasangan protective device untuk freezer dan cooling box yang terintegrasi dengan panel surya

Berkat kerja sama dengan masyarakat, kegiatan ini berhasil menciptakan solusi untuk menyimpan hasil laut komunitas nelayan yang sering mengalami pemadaman listrik. Tidak hanya itu, PLTS ini juga dapat membantu menghemat biaya listrik dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dengan terpasangnya freezer dan cooling box yang terintegrasi dengan panel surya di Desa Daun, tim KKN Abmas berharap lebih dari sekedar membantu masyarakat dalam menyimpan hasil laut mereka. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi daerah pesisir lain di Indonesia dalam memanfaatkan energi terbarukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya. (*)

 

Reporter: Syahidan Nur Habibie Ash-Shidieq
Redaktur: Rayinda Santriana U S

Berita Terkait