Probolinggo, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan komitmennya dalam pemberdayaan lingkungan dan ekonomi rakyat. Kali ini, Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) ITS mewujudkan langkah ini lewat pelatihan pembuatan paving block berbahan dasar Fly Ash Bottom Ash (FABA) di Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Selasa (30/7).
Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) DTIS ITS, Dr Eng Ir Yuyun Tajunnisa ST MT IPM ASEAN Eng mengungkapkan, kegiatan ini merupakan pengembangan inovasi FABA yang sebelumnya digunakan untuk pembuatan bata ringan. Adanya inovasi paving block ini, menurut Yuyun, memperluas kesempatan peningkatan nilai tambah dari FABA. “Serta menstimulasi peningkatan ekonomi masyarakat desa,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Yuyun menjelaskan, pada pembuatan paving block dari FABA bertajuk FABAKO ini, FABA dicampurkan dengan agregat berupa pasir dan kerikil, semen, serta air. Adapun perbedaan paling signifikan dari pembuatan produk ini terletak pada perbandingan setiap bahan yang digunakan. “Perbandingan ini nantinya tergantung dengan mutu paving yang ingin dibuat,” ungkap Kepala Laboratorium Material dan Struktur Gedung DTIS ITS tersebut.
Dilanjutkan Yuyun, klasifikasi mutu yang dimaksud tersebut terdiri dari paving mutu A, mutu B, hingga mutu C. Paving mutu A merupakan paving yang biasa digunakan untuk pembuatan jalan, paving mutu B untuk pembuatan area parkir, serta mutu C untuk area pejalan kaki. Pada setiap kelas ini, campuran yang digunakan memiliki mix desain khusus sehingga mampu untuk mencapai kuat kelas mutu yang disyaratkan.
Lebih lanjut, Yuyun menjelaskan, FABAKO memiliki keunggulan dari berbagai aspek termasuk harga hingga durabilitasnya. Sebagai produk pemanfaatan limbah, paving ini membutuhkan modal pembuatan yang lebih murah daripada paving konvensional. Meski demikian, mutu yang tercipta tetap sama dengan yang produk beredar di pasaran dengan tingkat durabilitas atau keawetan yang cukup tinggi.
Adapun simulasi pembuatan FABKO yang dipimpin tim dosen DTIS yakni Yosi Noviari Wibowo dan Ifarrel Rachmanda Hariyanto serta tiga dosen lainnya. Praktik ini mendulang respon positif yang tergambar lewat antusiasme peserta. Bagi Yuyun, hal tersebut menjadi modal awal yang baik untuk pengimplementasian keilmuan terlebih bagi peserta yang sebagian besar berprofesi sebagai pekerja bangunan lokal.
Selaras, Kepala Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Sumberejo, Slamet Hariyadi mengungkapkan, kegiatan ini menjadi langkah baik untuk menambah lapangan kerja warga lokal. Selain itu, lewat kegiatan yang didanai oleh dana lokal ITS PPM Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS ini, menurut Slamet, limbah FABA yang sebelumnya mengganggu kesehatan dan kegiatan warga dapat termanfaatkan lebih baik.
Ke depan, Slamet berharap akan dilakukan pengembangan lebih lanjut dari kegiatan ini dengan improvisasi inovasi yang lebih mutakhir. Bagi Slamet, setiap inovasi yang diberikan akan menambah lebih banyak kebermanfaatan untuk warga. “Tentunya, tak hanya secara ekonomi tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan dan sosial warga desa,” tutup Slamet. (*)
Reporter: Shafa Annisa Ramadhani
Redaktur: Gandhi Kesuma
Kampus ITS, ITS News — Rangkaian penutupan kegiatan Manajemen Bisnis Festival (MANIFEST) disuguhkan dengan penuh makna. Melalui talkshow, acara
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan