Kampus ITS, ITS News — Himpunan Mahasiswa Teknik Instrumentasi (HIMATEKINS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut berkontribusi di masyarakat dengan menginovasikan teknologi alat. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas), teknologi tersebut berupa alat monitoring kualitas udara, air purifier, dan sistem akuaponik dengan tenaga surya.
HIMATEKINS ITS menunjukkan keterlibatannya di masyarakat dengan membantu menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi di Desa Roomo, Kabupaten Gresik. Permasalahan tersebut seperti adanya polusi pabrik yang mengganggu aktifitas masyarakat. Hal itu dikarenakan lokasi desa yang berdekatan dengan sentra industri Gresik menyebabkan kualitas udara dinilai kurang baik bagi kesehatan.
Penangung jawab tim KKN Abmas, Riandy Pratama mengungkapkan mereka menginisiasi alat monitoring kualitas udara guna mengatasi permasalahan udara di sana. Alat tersebut dapat dapat mendeteksi zat berbahaya yang tercampur pada udara. Dengan bantuan sumber energi tenaga surya, alat ini mampu memberikan data kualitas udara melalui sensor yang terpasang di berbagai titik di desa.
Lebih lagi, inovasi di bawah bimbingan Ir I Putu Eka Widya Pratama SSi MSc RWTH ini juga memberikan layar besar untuk monitoring kadar kualitas udara di sekitar masyarakat. “Layar diletakkan di balai desa dengan menampilkan data kualitas udara yang akurat dapat dipantau warga setiap saat,” ungkap Riandy.
Selaras dengan inovasi tersebut, tim KKN Abmas ini juga menciptakan alat air purifier untuk memfilter udara kotor menjadi udara bersih. Menggunakan sistem high efficiency particulate air filter (HEPA filter), alat tersebut bekerja dengan cara menyaring partikel berbahaya yang terdapat di udara melalui jaring halus di dalamnya. Menurutnya, udara yang dikeluarkan dari alat ini aman untuk kesehatan.
Ia menyampaikan bahwa air purifier ini berbentuk kecil praktis sehingga mudah digunakan dan bisa dibawa kemana-mana. Di bawah bimbingan Ir Safira Firdaus Mujiyanti ST MT, alat ini nantinya akan di pasang di sekolah agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman tanpa gangguan polusi udara. “Alat ini diprioritaskan untuk siswa TK dan SD guna memberikan keamanan lingkungan belajar,” tutur mahasiswa asal Bogor itu.
Di sisi lain, guna menunjang kegiatan ekonomi kreatif di Desa Roomo, tim ini mengenalkan sistem budi daya akuaponik berbasis tenaga surya. Sistem ini mengkombinasikan antara budi daya ikan dan sayuran secara bersamaan. Inovasi di bawah bimbingan Akhmad Ibnu Hija ST MT ini dapat melakukan masa panen ikan dan sayur dalam satu waktu sekaligus dengan memanfaatkan panas matahari.
Selain itu, sistem akuaponik ini dilengkapi sensor pH, sensor Total Dissolved Solid (TDS), dan floating switch untuk monitoring dan controling perkembangan budi daya dengan mudah. Pengoperasiannya menggunakan photovoltaic yang mengubah sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung sehingga tidak mengambil listrik dari desa. “Sumber energi ini menghemat listrik yang digunakan,” ungkapnya.
Di akhir, kegiatan tim KKN Abmas ini disambut hangat oleh masyarakat setempat karena meningkatkan kegiatan ekonomi dan sosial mereka. Riandy berharap, dengan adanya hibah ketiga alat inovasi tersebut dapat memberikan kontribusi nyata HIMATEKINS ITS di masyarakat. “Semoga alat-alat ini bisa membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka alami,” pungkasnya. (*)
Reporter: Khaila Bening Amanda Putri
Redaktur: Rayinda Santriana U S
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)