Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengirimkan tim dosen Departemen Arsitektur ITS untuk memperbaiki kondisi rumah sehat pasien tuberkulosis (TBC) di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kegiatan tersebut berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan pasien TBC.
Pimpinan tim survei Sarah Cahyadini ST MT PhD beserta timnya mengunjungi sejumlah rumah pasien TBC di Pulau Kangean dan sekitarnya. Kunjungan sekaligus survei ke pulau yang terletak di ujung timur perairan Sumenep tersebut bertujuan untuk menganalisis kondisi sanitasi, ventilasi, pencahayaan, dan aspek kesehatan lain yang berpengaruh terhadap penyembuhan dan penularan penyakit TBC.
Dalam survei yang dilakukannya bersama Wahyu Dewantoro ST serta Wahyu Setyo Putro SHum dari Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA), Sarah menilai masih banyak rumah pasien TBC di Pulau Kangean yang belum memenuhi standar rumah sehat. “Ventilasi kurang memadai dan pencahayaan alami yang minim menjadi masalah yang harus segera ditangani,” ujarnya.
Hasil survei yang diperoleh selama lima hari sejak Rabu 24 Juli ini, imbuh Sarah, akan menjadi landasan bagi tim ITS, RSTKA, dan pihak terkait untuk mengambil langkah konkret dalam upaya perbaikan kondisi rumah pasien TBC di Pulau Kangean. “Survei ini merupakan langkah awal sebelum melakukan eksekusi program kerja sama tim ITS dengan RSTKA,” jelas alumnus S2 Arsitektur ITS tersebut.
Bukan hanya melakukan survei, tetapi tim ITS juga memberikan edukasi kepada masyarakat setempat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan perbaikan ventilasi rumah sebagai upaya mencegah penyebaran TBC. “Dengan rumah yang sehat, kami optimis pasien dapat lebih cepat pulih dan penyebaran TBC dapat diminimalisir,” lanjutnya.
Berkaitan dengan tujuan kegiatan tersebut, Sarah menyampaikan bahwa program ini merupakan upayanya beserta tim dalam mempercepat tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ketiga, yakni memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia. “Meningkatkan kondisi rumah pasien TBC termasuk berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh,” ucap Sarah.
Koordinator Lapangan Misi Percepatan Eliminasi TBC Dr. Yohanes Widyakusuma Eka Saputra menyambut optimis kerja sama yang melibatkan ITS, RSUD Dr Soetomo Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Pemerintah Kabupaten Sumenep, PT Pelindo, PT Petrogas, Protelindo, dan RSTKA ini. Ia menuturkan, pendekatan segitiga epidemiologi, yakni host, agent, dan environment, merupakan langkah efektif untuk menciptakan rumah sehat pasien TBC. (*)
Reporter: Mohammad Febryan Khamim
Redaktur: Fathia Rahmanisa
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)