ITS News

Selasa, 26 November 2024
14 Agustus 2024, 11:08

Atasi Persoalan Masyarakat, ITS Promosikan Tiga Doktor Baru

Oleh : itsfal | | Source : ITS Online
Gambar tiga doktor baru lulusan Departemen Teknik Elektro ITS

Tiga doktor baru lulusan Departemen Teknik Elektro ITS, (dari kiri) Dr Endang Sri Rahayu, Dr Feby Artwodini Muqtadiroh, dan Dr Sujono pada Sidang Terbuka Promosi Doktor Baru Teknik Elektro

Kampus ITS, ITS News  — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) konsisten lahirkan lulusan terbaik bangsa. Kali ini, Departemen Teknik Elektro ITS mengenalkan tiga doktor lulusannya melalui Sidang Terbuka Promosi Doktor Baru Teknik Elektro yang digelar di Ruang Sidang Departemen Teknik Elektro ITS, Senin (12/8).

Perwakilan Komisi Pertimbangan Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (KPF) Eko Setijadi ST MT PhD dalam sambutannya menjelaskan bahwa sidang terbuka ini bertujuan untuk membuktikan kontribusi penelitian kepada masyarakat. Ketiga doktor tersebut adalah Dr Endang Sri Rahayu, Dr Feby Artwodini Muqtadiroh, dan Dr Sujono.

Gambar pemaparan doktor

Pemaparan oleh Dr Endang Sri Rahayu (kiri) dengan judul penelitian disertasi Model Kombinasi Pergeseran Sudut Sendi dengan Deep Learning untuk Mengenali Aktivitas Manusia

Pemaparan pertama disampaikan oleh Dr Endang Sri Rahayu dengan judul disertasi Model Kombinasi Pergeseran Sudut Sendi dengan Deep Learning untuk Mengenali Aktivitas Manusia. Pada penelitiannya, Endang berhasil mengklasifikasikan pola gerak dan arah aktivitas sendi pada tubuh manusia dengan memanfaatkan peran kecerdasan buatan (AI) dan teknologi Deep Learning. “Penelitian ini perlu dikembangkan untuk mendukung sistem layanan cerdas dan rehabilitasi medis,” ujarnya.

Pemaparan dilanjutkan oleh Dr Feby Artwodini Muqtadiroh dengan disertasi berjudul Klasifikasi Semi-Supervisi Menggunakan Logika Fuzzy dan Deep Neural Network: Sebuah Kerangka Keputusan untuk Pembukaan Kembali Sekolah di Masa Pandemi. Berangkat dari masalah sistem pendidikan yang terganggu akibat Pandemi Covid-19, Feby berhasil mengembangkan pemeringkatan Fuzzy Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (Fuzzy TOPSIS) yang dioptimalkan dengan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG).

Gambar pemaparan doktor

Dr Feby Artwodini Muqtadiroh ketika memaparkan penelitiannya dengan disertasi berjudul Pengambilan Keputusan Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi dengan Pemeringkatan Wilayah Berbasis Kecerdasan Buatan

Fuzzy TOPSIS sendiri berguna untuk menilai pemeringkatan sekolah yang telah aman dari Covid-19 sehingga sekolah dapat kembali memulai kegiatan belajar mengajar. Di sisi lain, metode USG berguna untuk menilai dampak risiko dan menyusunnya sesuai skala prioritas. “Hasilnya, didapatkan daftar akuran peringkat wilayah yang aman untuk membuka sekolah kembali setelah pandemi,” jelas perempuan asal Jember tersebut.

Pemaparan terakhir disampaikan oleh Dr Sujono dengan judul disertasi Optimisasi Integrasi Pembangkit Terdistribusi pada Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Dalam penelitiannya, Sujono melakukan optimisasi dengan cara mendekatkan proses pembangkitan daya dengan sisi beban jaringan distribusi. “Dengan begitu, daya yang didistribusikan menjadi lebih merata,” terang Sujono. 

Gambar pemaparan doktor

Pemaparan hasil penelitian oleh Dr Sujono dengan disertasi berjudul Optimisasi Integrasi Pembangkit Terdistribusi pada Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Lebih lanjut, pendekatan ini memanfaatkan distributed generation (DG) sebagai sumber pembangkitan listrik dengan lokasi dan kapasitas yang tepat. “Optimisasi ini mampu mereduksi rugi daya hingga minimum, memaksimalkan indeks sensitivitas, serta meminimalkan indeks deviasi tegangan dan biaya pembangkitan,” beber alumnus Universitas Indonesia tersebut.

Melalui pemaparannya yang memukau, ketiga doktor tersebut telah berhasil membuktikan manfaat penelitiannya terhadap kehidupan masyarakat luas. Tidak hanya itu, melalui tiga penelitian ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi yang semakin maju dapat dimanfaatkan untuk mempermudah penyelesaian suatu masalah. (*)

 

Reporter: Ahmad Naufal Ilham
Redaktur: Regy Zaid Zakaria

Berita Terkait