Kampus ITS, ITS News — Guna mengenalkan ekosistem kampus kepada mahasiswa baru program magister dan doktoral, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan kegiatan Informasi Pengenalan ITS (IPITS) Pascasarjana. Acara yang dirangkaikan dengan Pengukuhan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Semester Gasal ini dilaksanakan secara hybrid di Graha Sepuluh Nopember ITS, Selasa (20/8).
Dalam sambutannya, Rektor ITS Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menyampaikan bahwa ITS telah dikenal sebagai perguruan tinggi paling inovatif di Indonesia. Oleh karenanya, kehadiran mahasiswa program pascasarjana merupakan bagian penting dalam lahirnya karya dan inovasi baru guna mengangkat reputasi ITS di kancah internasional. “Selain itu, mahasiswa pascasarjana juga punya andil besar terhadap capaian publikasi ilmiah ITS,” tambahnya.
Dosen Departemen Teknik Mesin ITS itu juga memperkenalkan visi ITS untuk menjadi entrepreneurial university pada tahun 2030 mendatang. Nantinya, kelangsungan operasional ITS akan bergantung pada produk-produk inovasi dari mahasiswa maupun dosen yang dapat dikomersialkan serta bermanfaat bagi masyarakat. Mahasiswa berperan sebagai penggerak riset dan berkesempatan untuk melakukan kolaborasi dengan sivitas akademik ITS lain.
Acara yang dihelat sebelum membuka semester baru ini juga dihadiri oleh Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Ir Dwi Larso MSIE PhD. Dalam paparannya, Dwi menekankan pentingnya posisi ITS yang strategis secara geografis terhadap pengembangan pendidikan di daerah timur Indonesia. Hadirnya ITS diharapkan dapat menyebarkan semangat pendidikan tinggi hingga ke pulau terluar.
Lebih lanjut, Dwi menjelaskan tantangan dunia pendidikan di Indonesia adalah untuk meningkatkan lulusan perguruan tinggi dengan kualitas unggul, khususnya untuk program pascasarjana. Saat ini, rasio masyarakat yang mendapatkan gelar magister hanya sebesar 0,49 persen dari jumlah penduduk produktif. “ITS sebagai corong timur Indonesia, kalian sebagai calon magister dan doktor harus dapat mengambil kesempatan ini untuk mengabdi pada masyarakat,” ujarnya.
Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga membagikan strategi yang digencarkan LPDP dalam menyongsong Indonesia Maju 2045. Saat ini, LPDP berupaya untuk memaksimalkan jumlah penerima beasiswa dengan fokus pada area-area tertentu. Di antaranya meliputi kesehatan, pendidikan, digital, serta science, technology, mathematics, and engineering (STEM).
Dalam salah satu skema yang diberikan, terdapat jenis beasiswa afirmasi yang memberi kelonggaran untuk daerah yang memerlukan perhatian khusus dalam pengembangan pendidikan, seperti Papua dan Nusa Tenggara. Di samping itu, terdapat pula jenis beasiswa pendanaan parsial atau co-funding yang telah bekerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri. “Kami berusaha agar dapat menjangkau secara menyeluruh, sehingga no one left behind,” tegasnya.
Pada tahun akademik 2024/2025 ini, ITS mengukuhkan 2.031 mahasiswa baru program pascasarjana. Terdapat 1503 mahasiswa program magister, 212 mahasiswa program doktoral, 283 mahasiswa profesi insinyur, dan 33 mahasiswa profesi arsitek. Mahasiswa baru masuk melalui berbagai jalur seleksi dan menerima beberapa skema beasiswa, seperti fast track, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), serta LPDP. (*)
Reporter: A. Rifda Yuni Artika
Reporter: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Rangkaian penutupan kegiatan Manajemen Bisnis Festival (MANIFEST) disuguhkan dengan penuh makna. Melalui talkshow, acara
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan