Kampus ITS, ITS News — Menyongsong era Net-Zero Emission (NZE) di sektor pelayaran, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama dengan PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HIS) menggelar seminar maritim, Kamis (22/8). Acara ini merupakan upaya untuk menggalakkan kegiatan operasional pelayaran yang ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas buang pada kapal.
Direktur Operasi PT HIS Laorentina Devi menegaskan bahwa transformasi menuju operasional bisnis maritim yang lebih ramah lingkungan merupakan sebuah keharusan bagi industri pelayaran. Hal ini khususnya pada sektor tug and barge atau kapal tunda dan tongkang yang memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran logistik nasional.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan tahun 2019, Indonesia memiliki 9.801 unit kapal tunda dan 9.818 unit kapal tongkang yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Hal tersebut menjadikan sektor ini vital bagi kelancaran transportasi laut dan logistik nasional. “Namun, sayangnya sektor ini memiliki konsumsi bahan bakar fosil yang tinggi sehingga berkontribusi besar terhadap total jumlah emisi karbon,” ungkap wanita yang kerap disapa Devi tersebut.
Berangkat dari permasalahan ini, HIS bersama ITS lewat Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS berbagi wawasan mendalam terkait potensi penggunaan energi baru terbarukan, regulasi terkait, serta studi nasional dan internasional dalam menjaga keberlanjutan dunia maritim. Dalam seminar ini, lanjut Devi, HIS juga menyampaikan mengenai inovasi penggunaan panel surya dalam penerapan green shipping pada sektor kapal tunda dan tongkang di Indonesia.
Seminar yang mengusung tema Marine Sustainable Energy: A Practical Approach, Regulator Insight, and Potency of Use, for Local Shipping Business to be Green Company ini berlangsung dalam tiga sesi. Sesi pertama diisi oleh berbagai pembicara dari anggota legislatif, regulator, dan akademisi yang membahas sektor pelayaran berkelanjutan. Kemudian dalam sesi kedua, berlanjut pada topik Implementasi Green Shipping di Sektor Tugboat dan Barge yang dikemas dalam bentuk sarasehan.
Tak sampai di situ, acara pun diakhiri dengan sesi ketiga yang juga dibawakan dalam bentuk sarasehan. Mengangkat topik Bahan Bakar Alternatif untuk Industri Pelayaran Berkelanjutan, sesi ini turut melengkapi pengetahuan peserta mengenai langkah-langkah nyata dalam mengurangi emisi gas karbon. “Dari bahasan ini, kami ingin membangkitkan kesadaran para pelaku usaha pelayaran akan pentingnya menjaga kelangsungan energi dan lingkungan di dunia maritim,” tutur Devi.
Wakil Rektor ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Kealumnian Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD pun turut menyambut baik kolaborasi ini. Mengemban amanah pendiri ITS yakni pengembangan di bidang maritim, ia berharap kegiatan yang telah dilaksanakan akan memberikan wawasan baru tentang bisnis pelayaran untuk mencapai NZE. “Pertemuan untuk berbagi hasil penelitian dan pengalaman praktis di lapangan ini membuka banyak ide dan inovasi baru bagi ITS,” ujarnya.
Terakhir, Devi berharap agar seminar ini dapat menumbuhkan kesadaran dekarbonisasi di kalangan generasi muda untuk mempelopori perwujudan NZE dalam menjaga keberlanjutan dunia maritim. “Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari komitmen HIS dan ITS dalam mendukung terciptanya lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan di sektor pelayaran,” tutupnya. (*)
Reporter: Putu Calista Arthanti Dewi
Redaktur: Ricardo Hokky Wibisono
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh