Kampus ITS, ITS News – Kurangnya pemeliharaan beberapa sumber mata air menghambat potensi wisata yang tersedia di wilayah desa. Untuk mengatasi masalah ini, tim Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat (PM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan revitalisasi sumber mata air melalui program Sadar Wisata dan Konservasi Mata Air (SWASITA).
Ketua tim PKM PM Putri Dwi Suriani menyampaikan bahwa di Desa Bendolo, Kabupaten Nganjuk memiliki sumber mata air dan air terjun yang berpotensi menjadikannya desa wisata. Namun, kondisi ini belum didukung oleh kesadaran masyarakat dalam menjaga sumber mata air yang ada. “Kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga potensi desa ini,” tutur Putri.
Menindak lanjuti hal tersebut, ia dan tim PKM PM menggagas sebuah program SWASITA yang merupakan upaya pembentukan kelompok sadar wisata. Program ini memiliki misi untuk melakukan konservasi sumber mata air guna mengontrol dan merawat sumber mata air yang ada. Program yang berlangsung selama lima bulan sejak April ini dilakukan melalui beberapa upaya dari tim PKM dan masyarakat sekitar.
Tim PKM PM saat berada di sumber mata air keenam yang ada di Desa Bendolo Kabupaten NganjukAdapun upaya pertama dengan melakukan revitalisasi sumber mata air dengan menanam 30 bibit jambu dan alpukat. Penanaman komoditas tersebut untuk menjaga siklus serapan air yang ada di sekitar mata air. Upaya kedua dilakukan dengan memasang rambu-rambu dan papan informasi mengenai cara menjaga sumber mata air. “Dengan upaya ini dapat menumbuhkan kesadaran dlam menjaga sumber air,” tambahnya.
Putri menjelaskan, langkah awal dari penerapan program ini adalah melakukan diskusi bersama masyarakat sekitar mengenai pokok permasalahan yang menghambat potensi wisata. Hasilnya, mereka menyampaikan bahwa terdapat beberapa sumber mata air yang diklaim tidak terawat. Hal itu seperti aliran air yang ertutup oleh semak dan vegetasi liar yang menghalangi akses air.
Langkah selanjutnya dilakukan pemetaan sumber mata air menggunakan metode survei dan aplikasi pemetaan khusus dan hasilnya terdapat enam sumber mata air yang belum terjaga. Setelahnya, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka memiliki pengetahuan mengenai potensi dan kondisi sumber mata air yang ada di desanya. Masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan dan bergabung kelompok sadar wisata Desa Bendelo.
Mahasiswa teknik Geofisika angkatan 2021 ini berharap sumber mata air yang sudah dipetakan dapat terjaga dengan baik sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari hal itu dapat meningkatkan kesadaran masyarkay akan pemeliharaan sumber air. “Semoga program SWASITA dapat membuat Desa Bendolo menjadi desa wisata,” harapnya. (*)
Reporter: Ahmad Farhan Alghifari
Redaktur: Rayinda Santriana U S
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),