Kampus ITS, ITS News — Keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim menjadi hal penting dalam keberlangsungan industri kelautan, khususnya di Indonesia. Menyoroti hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) menggelar Maritime Safety International Conference (MASTIC) 2024, Minggu (25/8).
Berlangsung di Hotel Prime Plaza Sanur, Bali, MASTIC 2024 menjadi ajang diskusi dan diseminasi hingga 50 makalah riset terbaru di bidang maritim. Konferensi yang diinisiasi oleh Laboratorium Keandalan dan Keselamatan Kapal bekerja sama dengan Pusat Unggulan Iptek Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut (PUI KEKAL) ITS ini berfokus pada pengembangan teknologi yang menunjang keselamatan dan keamanan pelayaran.
Rektor ITS Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD IPU AEng pun mendukung penuh konferensi yang digelar selama empat hari ini. Ia menuturkan, MASTIC 2024 berkontribusi penting dalam menekan angka kecelakaan pelayaran dan mendukung peningkatan keselamatan manusia, lingkungan laut, serta perekonomian maritim. “Sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang maritim, ITS melalui MASTIC berperan meningkatkan kualitas akademik dan kemitraan industri,” terangnya.
Menyetujui pernyataan Bambang, Ketua Pelaksana MASTIC 2024 Dr Eng Fadilla Indrayuni Prastyasari ST MSc juga mengungkapkan wujud komitmen MASTIC untuk menyinergikan riset serta membangun jejaring global. “Selain acara utama yakni seminar internasional, terdapat juga diskusi paralel oleh pemakalah dan peserta dari berbagai negara,” jelas dosen yang kerap disapa Dilla ini.
Konferensi tingkat dunia ini menghadirkan empat pembicara dari Korea, Jepang, dan Indonesia untuk saling berbagi wawasan mengenai dunia keselamatan maritim secara global. Terdapat dua topik utama seminar, yakni implementasi Automatic Identification System (AIS) dan Particularly Sensitive Sea Area (PSSA). “Seminar ini juga dibawakan oleh pembicara dari kalangan akademisi dan profesional di bidang maritim,” lanjutnya.
Tak sampai di situ, MASTIC 2024 juga menggelar sesi diskusi paralel untuk berbagi temuan riset dari lima negara, di antaranya Indonesia, Kroasia, Montenegro, Jepang, dan Jerman. “Hasil penelitian meliputi beberapa bidang, diantaranya adalah keselamatan maritim, transportasi dan logistik maritim, pencemaran dan perlindungan lingkungan laut, dan lainnya,” jelasnya.
Melalui serangkaian kegiatan yang ada, Dilla berharap MASTIC 2024 dapat menjadi titik temu antara komitmen peningkatan kapasitas industri serta upaya untuk menjaga keselamatan maritim. “Kami ingin peserta dari berbagai kalangan maritim dapat saling bertukar wawasan demi terciptanya keselamatan maritim global,” tutup dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini. (*)
Reporter: Putu Calista Arthanti Dewi
Redaktur: Fathia Rahmanisa Dzakiyyarani
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),