ITS News

Minggu, 22 Desember 2024
29 Agustus 2024, 07:08

KKN ITS Bantu Petani Tambak dengan Inovasi Pakan Otomatis

Oleh : itstyr | | Source : ITS Online

Tim KKN Abmas ITS di Desa Wonorejo yang melibatkan 21 mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi

Kampus ITS, ITS News — Desa Wonorejo, Kabupaten Tulungagung didapatkan kasus kematian ikan gurame siap panen yang diakibatkan kurangnya oksigen dalam kolam. Mengatasi hal tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) beri solusi melalui teknologi pakan dan aerator secara otomatis.

Ketua tim ini Muhammad Zidane Abri Fadhillah Husain mengatakan, Desa Wonorejo dikenal sebagai sentra budi daya ikan gurame. Namun, petambak di sana memiliki kendala pada sistem aerator dan pemberian pakan yang masih konvensional. “Akibatnya, banyak kasus ikan gurame siap panen yang mengalami kematian akibat kurangnya oksigen dan pakan dalam kolam,” tambahnya.

Berangkat dari masalah tersebut, ia dan 20 rekannya dari Departemen Teknik Instrumentasi merancang alat pakan ikan otomatis yang terintegrasi dengan panel surya atau photovoltaic. Alat tersebut terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu photovoltaic sebagai penghasil daya, tangki penyimpanan pakan ikan, kotak panel, dan motor penggerak pakan.

Mahasiswa yang kerap disapa Abri memaparkan cara kerja alat yang dimulai dengan menyalakan aerator menggunakan tombol power pada panel kontrol. Setelahnya, waktu pemberian pakan diatur melalui keypad dengan memasukkan set point yang diinginkan. Aerator dan sistem pakan otomatis akan beroperasi sesuai jadwal yang telah diatur sebelumnya.

Tim KKN Abmas ITS dengan alat aerator dan pakan ikan otomatis yang terintegrasi dengan panel surya

Menurutnya, langkah penggunaan teknologi ini dapat memastikan ketersediaan oksigen dan pakan yang cukup bagi ikan gurame. Dampaknya angka kematian ikan gurame dapat diminimalisir dan produktivitas tambak meningkat. “Selain membantu meningkatkan perekonomian warga, integrasi dengan panel surya pada alat ini juga membantu desa menjadi ramah lingkungan,” tuturnya.

Di bawah bimbingan Ir Safira Firdaus Mujiyanti ST MT, kegiatan dimulai dengan membuat alat dan uji coba. Nantinya alat tersebut diimplementasikan dan diedukasikan kepada warga Desa Wonorejo. Edukasi itu terkait penggunaan dan perawatan alat. ”Ke depan, kami akan melaksanakan kegiatan pemantauan dan pemeliharaan alat agar terus dapat memberikan manfaat,” harapnya. (*)

 

Reporter: Tyara Novia Andhin
Redaktur: Rayinda Santriana U S

Berita Terkait