Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar acara pelatihan keprofesian di bidang keinsinyuran dan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), Jumat (6/9). Berlangsung di Auditorium Gedung Research Center ITS, pelatihan ini bertujuan untuk membekali para lulusan teknik kimia 2024 dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia industri.
Memulai materi pertama, Koordinator Badan Kejuruan Kimia (BKK) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Jawa Timur Dr Eng Ir Raden Darmawan ST MT IPM AEng memberikan wawasan profesi keinsinyuran kepada para peserta. Dengan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sejak dini, diharapkan para lulusan dapat lebih cepat beradaptasi dengan tuntutan industri yang terus berkembang.
Dalam acara yang dihadiri oleh 200 lulusan dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur ini, lelaki yang juga dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini juga menjelaskan untuk saat ini program profesi insinyur umumnya ditempuh minimal selama dua semester untuk lulusan sarjana maupun sarjana terapan di bidang teknik. Namun, bagi para lulusan yang telah memiliki pengalaman kerja di industri minimal 2 tahun mendapatkan opsi untuk mendapatkan gelar profesi insinyur dengan hanya satu semester.
Selain kemampuan keinsinyuran yang diasah, acara ini menghadirkan alumni Teknik Kimia ITS yang berpengalaman di bidang K3. Salah satu Ahli Konsultan Bidang K3 Elien ST membagikan wawasan serta pengalamannya di Industri. Dalam sesi ini, para peserta diberikan pemahaman mulai dari identifikasi dan penilaian risiko hingga penerapan langkah-langkah pengendalian bahaya secara efektif.
Melalui pemaparannya, Elien menyoroti konsep hierarki pengendalian bahaya dalam setiap upaya menjaga K3 di lingkungan kerja. Dengan diberikan studi kasus, para peserta diajak untuk mengidentifikasi dan mengambil keputusan secara langsung. “Studi kasus tersebut meliputi cara mengeliminasi bahaya, tata cara menggunakan alat pelindung diri, dan berbagai latihan lainnya,” bebernya.
Turut hadir juga di acara, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja sama dan Kealumnian ITS Agus Muhammad Hatta ST MSi PhD mengungkapkan, para lulusan teknik kimia memiliki peran penting dalam mengolah sumber daya alam (SDA) menjadi produk-produk industri yang bernilai tambah. “Mengkonversi SDA menjadi industri baru adalah peran dari para lulusan baru menentukan masa depan Indonesia,” tambah Hatta.
Melalui kolaborasi dari berbagai perguruan tinggi, asosiasi, dan industri, Hatta berharap dapat terciptanya sinergi yang kuat dalam mencetak lulusan-lulusan berkualitas yang siap menghadapi tantangan dunia kerja di bidang teknik kimia. “Dengan pelatihan ini para peserta selangkah lebih maju mengetahui profesi keinsinyuran dan K3 dibandingkan lulusan baru lain,” tukas alumnus doktoral Dublin Institute of Technology, Irlandia ini dengan penuh harap. (*)
Reporter: Syahidan Nur Habibie Ash-Shidieq
Redaktur: Bima Surya Samudra
Kampus ITS, ITS News — Sebagai penentu kuat tidaknya sebuah bangunan, tiang pancang berperan krusial dalam konstruksi sebagai fondasi
Kampus ITS, ITS News — Sulitnya akses air bersih akibat terganggunya jaringan distribusi air membuat warga kerap kesulitan menjalani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa berupaya mengembangkan bakat dan minat sivitas akademikanya melalui
Kampus ITS, ITS News — Fenomena deflasi kembali marak menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Deflasi yang kian memuncak pada Mei