Kampus ITS, ITS News –Tim robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya menorehkan prestasi terbaiknya di kancah dunia. Kali ini, Tim IRIS ITS menjadi satu-satunya perwakilan dari Asia Tenggara yang mengikuti kompetisi RoboCup Middle Size League (MSL) 2024 di Eindhoven, Belanda.
Anggota tim IRIS ITS Azzam Wildan Maulana menjelaskan, RoboCup MSL 2024 merupakan salah satu kategori dalam gelaran Robocup 2024 yang berlangsung lima hari sejak 17 Juli lalu. Tim robot kebanggaan ITS ini mengikuti Technical Challenge dan Scientific Challenge bersama dengan sembilan tim dari tujuh negara lainnya. “Pada kedua cabang kategori itu, setiap tim diminta mempresentasikan inovasi terbaru yang berhubungan dengan kompetisi robot MSL,” tambah Azzam.
Pada Technical Challenge, tim IRIS ITS membawa inovasi bernama automatic referee yang dapat membantu wasit dalam menentukan pelanggaran pada kompetisi robot MSL. Layaknya teknologi Video Assistant Referee (VAR) yang digunakan dalam olahraga sepak bola. Alat yang dikembangkan dalam waktu dua minggu itu akan terhubung dengan RefBox yang digunakan oleh juri sebagai media yang mengatur jalannya pertandingan.
Lebih lanjut, inovasi tersebut dapat membantu mendeteksi tiga pelanggaran, salah satunya ialah peraturan yang tidak memperbolehkan robot menggiring bola sejauh tiga meter. Dengan sistem ini, robot yang menggiring bola sejauh tiga meter akan terdeteksi secara otomatis pada RefBox sehingga juri dapat memberhentikan pertandingan. “Jadi keputusan pelanggaran tidak hanya subjektif dari juri saja tetapi bisa diukur dengan akurat,” ucap mahasiswa Departemen Teknik Komputer itu.
Tak hanya itu, Muhammad Raihan Ramadhan, anggota tim IRIS ITS lainnya, juga memaparkan inovasi terbaru oleh timnya dalam dunia robot sepak bola MSL yang bernama dynamic suspension. Inovasi yang dilombakan dalam Scientific Challenge tersebut diciptakan guna mengoptimalkan kekuatan pada robot dalam mempertahankan dan menggiring bola. “Motor penggerak suspensi ini dapat memberikan torsi hingga 15 kilogram force centimeter,” ungkap Raihan, sapaan akrabnya.
Raihan mengungkapkan, inovasi yang dikembangkan selama enam bulan ini dapat membuat gerakan robot menjadi lebih natural sesuai dengan peraturan RoboCup. Hal tersebut dikarenakan fleksibilitas dari suspensi yang dapat menyesuaikan arah putar bola dan tegangan saat menahan atau menggiring bola. “Dengan adanya suspensi ini robot kita bisa menahan rebutan bola dari tim lawan dan menerima umpan yang lebih kencang,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Elektro tersebut.
Namun, Raihan pun menuturkan bahwa inovasi tersebut menyebabkan posisi roda pada robot saat menggiring menjadi lebih terbatas. Selain itu, suspensi yang memiliki tiga mode itu menjadikan baterai pada robot lebih boros dibandingkan menggunakan suspensi pada umumnya. “Ke depannya, suspensi ini bisa dikembangkan dengan sistem yang dapat menghemat penggunaan baterai dan ketegangan suspensinya dapat lebih fleksibel,” ujarnya.
Melalui kedua inovasinya tersebut, tim IRIS ITS berhasil mengalahkan tim-tim dari negara besar di Asia, seperti Jepang dan India dengan menempati juara ke-5 pada Technical Challenge dan juara ke-6 pada Scientific Challenge. Kedua mahasiswa itu pun berharap pada RoboCup selanjutnya tim IRIS ITS dapat mengirimkan tim dan inovasi terbaiknya untuk memenangkan kontestasi robot internasional RoboCup selanjutnya. (*)
Reporter: Muhammad Aulia Zikra
Redaktur: Ricardo Hokky Wibisono
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam