ITS News

Selasa, 17 September 2024
16 September 2024, 19:09

Manfaatkan Air Hujan, KKN ITS Wujudkan Sanitasi Layak

Oleh : itsdan | | Source : ITS Online
Ketua tim KKN Departemen Teknik Material Metalurgi (DTMM) ITS Naufal Rafi Zharfandy (kiri) saat penyerahan catridge filter air kepada Ketua RT 02 RW 08 Keputih Patnowo Hadi Supatmono (kanan)

Ketua tim KKN Departemen Teknik Material Metalurgi (DTMM) ITS Naufal Rafi Zharfandy (kiri) saat penyerahan catridge filter air kepada Ketua RT 02 RW 08 Keputih Patnowo Hadi Supatmono (kanan)

Kampus ITS, ITS News — Terbatasnya akses air bersih dan sanitasi yang layak kerap kali menghambat aktivitas masyarakat. Merespons isu ini, tim Kuliah Kerja Nyata Institut Teknologi Sepuluh Nopember (KKN ITS) membangun sistem penampungan air hujan berfiltrasi sebagai sumber air bersih bagi warga sekitar. 

Ketua tim KKN Departemen Teknik Material Metalurgi (DTMM) ITS Naufal Rafi Zharfandy menyampaikan, kondisi toilet di Balai Keputih Tegal Gang 9 tergolong kurang layak untuk digunakan. Toilet ini seringkali kekurangan air bersih serta saluran airnya pun sudah tidak berfungsi dengan baik. Kondisi tersebut membuat warga enggan menggunakan fasilitas balai ini. “Ketika ada kegiatan yang berlangsung, warga lebih memilih pulang ke rumah dibanding memakai toilet balai,” ungkap Naufal.

Untuk mengatasi masalah ini, Naufal bersama timnya menginisiasi pembangunan sistem penampungan air hujan sebagai sumber air utama. Dalam penjelasannya, Naufal mengungkapkan, air hujan dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga, khususnya di toilet balai. Hal ini juga sekaligus merespons masalah fluktuasi hujan akibat kemarau panjang yang membuat air tanah sangat terbatas dan tidak dapat menjadi harapan sumber air warga.

Salah satu anggota tim KKN saat memasang filter air untuk penyaring kotoran dari penampungan air hujan

Salah satu anggota tim KKN saat memasang filter air untuk penyaring kotoran dari penampungan air hujan

Melanjutkan tuturannya, mahasiswa angkatan 2022 tersebut menjelaskan, penampungan air hujan berkapasitas 250 liter ini menggunakan sistem filtrasi pada talang air dan tandon air untuk menjamin kualitasnya. Setiap lapisan pada sistem filtrasi ini dirancang untuk menyaring kotoran dengan ukuran dan jenis yang berbeda. Misalnya, jaring besi pada talang air difungsikan untuk menyaring kotoran berukuran besar, sedangkan spons difungsikan sebagai filter untuk kotoran berukuran lebih kecil. 

Selain itu, sistem filtrasi yang dibangun oleh tim bimbingan Haniffudin Nurdiansyah ST MT ini juga dilengkapi material khusus seperti zeolit dan karbon aktif. Material ini digunakan untuk menghilangkan kotoran, endapan, bau, hingga zat kimia berbahaya seperti fluorin. Naufal mengungkapkan, air yang telah melalui proses filtrasi akan dialirkan langsung dan siap digunakan. “Air yang mengalir ke toilet memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.

Dengan adanya sistem penampungan air hujan ini, Naufal meyakini masyarakat dapat merasakan manfaat yang lebih luas. Selain memenuhi kebutuhan air bersih, inovasi tersebut juga berpotensi menghemat pengeluaran untuk membeli air bersih. Naufal berharap agar masyarakat sekitar balai menjaga dan merawat sistem penampungan air tersebut. “Semoga masyarakat bisa merasakan kebermanfaatannya dalam jangka panjang,” tutup lelaki asal Cirebon tersebut. (*)

 

Reporter: Syahidan Nur Habibie Ash-Shidieq
Redaktur: Shafa Annisa Ramadhani

Berita Terkait