Kampus ITS, ITS News — Potensi sumber daya alam daerah memiliki peran krusial dalam upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Sadar akan hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengajak masyarakat Pulau Bawean untuk turut mengembangkan potensi wisata kelautan.
Melalui tim Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PM) ITS, kegiatan ini direalisasikan dengan melibatkan masyarakat lokal serta aparat desa di Pulau Bawean. Dosen pembimbing lapangan (DPL) tim KKN PM Santi Frestiqauli ST MT menuturkan, Pulau Bawean memiliki beragam sumber daya kelautan dan perikanan, namun masih sangat minim rekognisi. “Padahal hal ini merupakan daya tarik tersendiri yang dapat menggerakkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Membawa permasalahan tersebut, Santi dan tim menginisiasi beberapa program kerja (proker) dalam rangka meningkatkan eksistensi wisata di Pulau Bawean. Proker pertama adalah penanaman 150 bibit mangrove di Desa Sungai Runcing, Desa Dekat Agung, dan Desa Daun. “Kami berkolaborasi dengan pihak PT PLN (Persero), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, Komunitas Hijau Daun, serta mahasiswa KKN dari universitas lain,” tutur Santi.
Tak hanya itu, tim KKN yang terdiri atas 22 mahasiswa ini juga melakukan konservasi dan penanaman terumbu karang untuk keberlanjutan lingkungan hidup di sekitar Pulau Bawean. Santi menuturkan, kegiatan ini tak lain adalah demi keberlangsungan habitat bawah laut serta meningkatkan daya tarik wisata bahari. “Selain itu kami ingin menambahkan kesadaran akan kelestarian ekosistem laut dengan melibatkan masyarakat setempat,” tambah dosen Departemen Teknik Kelautan ini.
Selain berfokus pada lingkungan, tim KKN ITS juga memberikan pelatihan terkait pengelolaan wisata dan peningkatan citra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Hal ini direalisasikan dengan pembuatan e-catalog untuk mempromosikan produk dan wisata lokal Pulau Bawean. “Kami juga melakukan pendampingan dalam pembuatan logo, kemasan produk, dan sertifikasi halal,” bebernya.
Untuk menyempurnakan luaran dari proker yang telah terlaksana tersebut, berbagai proker lanjutan pun disisipkan dalam rangkaian KKN yang berlangsung sejak April hingga Juli 2024 ini. Diantaranya seperti seminar fotografi, tour guide, hingga pembuatan papan spot wisata dan demonstrasi pengolahan ikan. “Semua itu agar masyarakat Bawean dapat semakin mandiri dalam mengelola sumber daya alam dan potensi pariwisata yang ada di pulau mereka,” imbuh Santi.
Santi mengungkapkan bahwa kegiatan KKN di Pulau Bawean ini memperoleh respon yang positif dari masyarakat dan pihak-pihak setempat yang berkaitan dengan pemberdayaan Pulau Bawean. Meski sempat terkendala dalam komunikasi dengan masyarakat lokal, program-program yang telah dirancang tetap dapat terealisasi dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.
Melibatkan mahasiswa dari Departemen Teknik Kelautan, Teknik Lepas Pantai, Studi Pembangunan, Teknik Geomatika, serta Teknik Material dan Metalurgi, Santi berharap kebermanfaatan KKN ini dapat menjangkau setiap segi kebutuhan masyarakat Pulau Bawean. “Semoga hal ini juga menumbuhkan pikiran terbuka pada masyarakat setempat sehingga dapat memanfaatkan sebaik mungkin potensi alam yang mereka miliki,” tutupnya penuh harap. (*)
Reporter: Putu Calista Arthanti Dewi
Redaktur: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran